Miris, Setelah Dibunuh Siswi SMP ini Diperkosa Teman Kelasnya

PERISTIWA518 Dilihat

MOJOKERTO – Seorang siswi SMPN 1 Kemlagi AE (15), Mojokerto, dibunuh oleh teman kelasnya berinisial AB (15). Setelah dibunuh, mayat korban diperkosa oleh teman pelaku berinisial AD (19) hingga dua kali.

Dikutip Penjurupos.com dari detikJatim, AB membunuh korban dengan cara mencekik. Diketahui, AB sempat berpacaran dengan korban.

AB dibantu temannya berinisial AD, yang juga warga Kecamatan Kemlagi, Mojokerto. Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria mengatakan korban yang sudah tak bernyawa sempat diperkosa AD hingga 2 kali. Namun, dia belum menjelaskan rinci lokasi pemerkosaan tersebut.

“Informasi yang kami dapatkan, pelaku dewasa (AD) sempat melakukan persetubuhan, informasi sementara 2 kali, tapi masih kami dalami. Ketika disetubuhi, korban kemungkinan besar sudah meninggal,” AKBP Wiwit, Selasa (13/6/2023).

Diketahui, korban hilang sejak 15 Mei 2023. Siswi kelas 3 itu pamit ke ibunya melihat pasar malam. Karena tak kunjung pulang, orang tua korban melaporkan kehilangan putrinya ke Polsek Kemlagi pada 17 Mei.

Korban akhirnya ditemukan polisi dalam kondisi sudah tak bernyawa dini hari tadi sekitar pukul 00.30 WIB. Mayatnya yang membusuk terbungkus karung putih di parit bawah rel kereta api (KA) Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto.

Mayat siswi kelas 3 SMP itu ditemukan polisi setelah berhasil meringkus 2 pelaku pada Senin (12/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua pelaku berinisial AD (19) dan AB (15), warga Kecamatan Kemlagi.

Jenazah korban diautopsi dan diidentifikasi oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda Jatim di kamar jenazah RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo sekitar pukul 10.00-11.45 WIB. Keluarga korban memastikan mayat tersebut adalah korban yang hilang sebulan lalu.

Setelah dilakukan pemulasaraan, jenazah dibawa keluarganya ke rumah duka untuk dimakamkan. Namun, tim forensik RS Bhayangkara Polda Jatim melakukan tes DNA untuk memastikan identitas korban. Sampel pembanding diambil dari ayah dan ibu korban.***

Editor: Redaksi

Komentar