NEW DELHI - Seorang ABG perempuan berusia 16 tahun di India ditikam dan dipukuli secara brutal hingga tewas di gang yang ramai orang di ibu kota New Delhi. Pembunuhan keji remaja putri yang terekam CCTV itu memicu kemarahan publik India, terlebih orang-orang yang ada di sekitar lokasi hanya menonton atau malah berjalan menjauh.
Seperti dilansir CNN dan BBC, Selasa (30/5/2023), video insiden itu yang terekam oleh CCTV dan berdurasi selama lebih dari satu menit menjadi viral di media sosial. Rekaman video itu menunjukkan beberapa orang berjalan di dekat lokasi saat pelaku berulang kali menyerang korban.
Hanya satu orang pria yang terlibat berusaha melakukan intervensi dengan berupaya menarik pelaku menjauhi korban, namun pria itu akhirnya bergerak mundur dengan cepat. Orang-orang lainnya yang ada di lokasi, menurut rekaman video, malah hanya menonton penyerangan brutal itu.
Mayat korban ditemukan pada Minggu (28/5) malam di area Shahbad Dairy yang ada di wilayah Rohini, New Delhi bagian utara, yang menjadi lokasi insiden penyerangan itu.
Pada Senin (29/5) sore, Kepolisian India mengumumkan penangkapan seorang tersangka laki-laki bernama Sahil terkait pembunuhan ABG itu. Wakil Komisioner Kepolisian untuk Outer Delhi, Ravi Kumar Singh, menuturkan bahwa Sahil, yang seorang montir, ditangkap di wilayah Bulandshahr, negara bagian Uttar Pradesh.
Komisioner Khusus Kepolisian New Delhi Deepandra Pathak mengatakan kepada media lokal Times Now bahwa penyelidikan awal mengarah pada apa yang disebut sebagai 'kejahatan nafsu'.
Pihak kepolisian mengaitkan korban dan tersangka secara romantis, atau keduanya diduga menjalin hubungan asmara, dengan mereka diketahui bertengkar beberapa jam sebelum pembunuhan terjadi.
Menurut Singh, korban hendak menghadiri pesta ulang tahun anak seorang temannya ketika dia tiba-tiba diserang oleh tersangka. Singh menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan kepolisian tidak mengungkapkan lebih banyak detail untuk saat ini.
Sementara itu, ayah korban saat berbicara kepada kantor berita ANI mengatakan pihak keluarga menuntut 'hukuman yang berat bagi tersangka'.
Kecaman dan kritikan datang dari banyak pihak, termasuk dari Ketua Komisi Wanita Delhi, Swati Maliwal, yang menuturkan dirinya tidak pernah melihat insiden menakutkan seperti ini.
"Kejahatan itu terekam CCTV. Beberapa orang menyaksikan ini, tetap tidak mengindahkannya. Delhi menjadi sangat tidak aman bagi wanita dan perempuan," ucap Maliwal saat berbicara kepada kantor berita ANI.
Kritikan senada datang dari Ketua Komisi Nasional Wanita Nasional, Rekha Sharma, yang menyebut tindak kriminal itu jelas menunjukkan 'ketidakpekaan' masyarakat New Delhi.
"Ada beberapa orang di tempat kejadian saat insiden itu terjadi, tapi tidak ada yang mengambil tindakan untuk membantu gadis itu. Kasus ini harus disidangkan di pengadilan jalur cepat dan putusannya harus keluar secepat mungkin," cetusnya.
Sumber: detik.com