Penampakan Ribuan Mobil Listrik Terbengkalai di China

OTOMOTIF1318 Dilihat

JAKARTA – Di ladang kuburan itu terdapat ribuan mobil listrik yang tidak terawat. Beberapa mobil listrik yang terlihat adalah model Geely Kandi K10 EV, Neta V dan BYD e3. Mobil-mobil tersebut terparkir di salah satu distrik Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang di China timur.

Dikutip Penjurupos dari detikoto, China muncul sebagai pusat kekuatan besar dalam pembuatan dan penjualan kendaraan listrik.

Tapi mungkin ada sisi gelap yang belum terungkap, baru-baru ini muncul ladang besar yang dipenuhi ribuan mobil listrik China yang terbengkalai.

Pemandangan itu bikin elus dada, sebab mobil yang mayoritas dicat putih itu sudah ternoda gara-gara lapisan debu dan ban yang sebagian tertutup rumput. Di dalam interior salah satu mobil terbengkalai, BYD e3, mobil masih terlihat baru, karena bungkus jok plastik tidak tersentuh dan layarnya masih mengkilap. Kilometernya tidak lebih dari 31 mil atau kurang dari 50 kilometer.

Ada sejumlah mobil yang sudah memiliki pelat nomor tapi ditinggal saja pada lahan terbuka seluas 15.000 meter persegi itu. Status properti dari lahan itu adalah komersial, yang bisa disewakan.

YouTuber Winston Sterzel menuding mobil listrik yang terbengkalai itu merupakan akal-akalan perusahaan mobil listrik untuk dapat subsidi dari pemerintah China.

Tapi dalam laporan media lokal China, mobil listrik itu sebagian masih milik layanan berbagi mobil yang gagal bernama Microcity. Perusahaan itu memiliki ribuan mobil listrik model Kandi 11.

Beberapa bisnis persewaan mobil yang bangkrut selama periode yang sama di China, hal ini berkaitan dengan menjelaskan keberadaan kuburan mobil ini.

Dalam laporan 2019 lalu, seorang penduduk desa di wilayah tersebut diwawancarai, ia mengklaim bahwa perusahaan telah membayarnya 30.000 yuan lebih (sekitar Rp 62 jutaan) per tahun sejak Juli 2019 lalu untuk area parkir tersebut

Ini bukan kali terjadi, The Atlantic melaporkan insiden serupa pada 2018 di Shanghai. Tapi kali ini sepeda listik yang dibuat menumpuk.

Publikasi tersebut mengatakan bahwa layanan berbagi sepeda mencapai puncaknya pada 2017 di China. Pasokan jauh melebihi permintaan, hasilnya adalah gunung dari tumpukan sepeda.***

Editor: Redaksi

Komentar