Emak-emak Arisan Rp 2,5 M di Makassar Baru Urus NPWP Usai Viral

PERISTIWA509 Dilihat

MAKASSAR – Emak-emak peserta arisan Rp 2,5 miliar di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), baru mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) setelah viral di media sosial. Hal itu disampaikan pihak Kanwil Ditjen Pajak Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sulselbartra).

Dilansir detikSulsel, Senin (29/5/2023), Plt Kabid P2 Humas Ditjen Pajak Sulselbartra Alimuddin Lisaw mengatakan sejumlah peserta arisan ada yang datang tanpa dipanggil. Mereka melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak di kantor pelayan pajak (KPP).

“Dia sadar sendiri, datang sendiri, bikin NPWP kemudian lapor SPT. Ada yang begitu juga,” ujar Alimuddin.

Alimuddin menjelaskan emak-emak anggota arisan bernilai fantastis itu melaporkan pajaknya di KPP tempat mereka tinggal. Ditjen Pajak Sulselbartra masih melakukan pendataan.

Alimuddin mengatakan tak ada istri pejabat atau pejabat di antara para peserta arisan Rp 2,5 miliar itu. Dia mengatakan para peserta arisan adalah para pengusaha.

“Tidak ada lah (istri pejabat), mana ada pejabat ikut arisan kalau nilai segitu, nilai segitu nggak ada, pengusaha semua itu,” ujar Alimuddin.

Pihaknya tidak merinci pengusaha yang dimaksud. Alimuddin mengatakan arisan Rp 2,5 miliar ini akan diberitahukan perkembangannya lebih lanjut.

“Kalau sudah selesai ini kerja kita press rilis juga mungkin nanti, khusus terkait yang ini biar masyarakat tahu updatenya,” ucapnya.

Alimuddin menekankan pihaknya akan mengawal para peserta arisan untuk pelaporan pajaknya. Mereka ditangani secara bertahap.

“Iya on progres lah, ada yang datang itu kan juga mau lapor kan juga, dihitungkan,” imbuh Alimuddin.

Untuk diketahui, ibu-ibu menggelar arisan Rp 2,5 miliar viral di media sosial. Arisan tersebut digelar di salah satu kafe Jalan Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar.

Ditjen Pajak Telusuri Sumber Kekayaan

Ditjen Pajak ikut memonitor arisan mewah tersebut usai viral. Pihaknya mempertanyakan sumber kekayaan peserta arisan itu.

“Dari sumbernya aja, kok mereka punya banyak uang ya dari sisi perpajakannya,” papar Alimuddin saat dikonfirmasi, Minggu (21/5).

Alimuddin menambahkan pihaknya tidak mempermasalahkan arisan tersebut. Ditjen Pajak hanya akan menelusuri aset kekayaan mereka yang terlibat dalam arisan mewah itu.

“Kalau arisannya tidak ada masalah, yang ini kan orangnya berarti kan dia punya penghasilan lebih, punya aset lebih mungkin dari sisi itunya,” ujarnya.

Dalam video beredar, sejumlah ibu-ibu tengah mengikuti arisan dengan terlihat uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu menumpuk di atas meja.

“Arisan 25 bulan, satu bulan Rp 100 juta,” ucap salah satu wanita yang terdengar dalam video beredar.

Seorang wanita berjilbab berpakaian serba putih menggoyangkan sebuah tempat yang berisi nama-nama peserta arisan. Sementara ibu-ibu lainnya tampak duduk merekam momen tersebut.

“Siapakah yang akan mendapatkan Rp 2,5 M?” tambah wanita tersebut.

Wanita yang merekam video itu lantas menyebut nama perempuan bernama Fenny Frans. Sosok pengusaha yang disebut-sebut menginisiasi arisan tersebut.

“Perdana tawwa perdana, Fenny Frans hadir, memang tawwa Fenny Frans,” tuturnya.

Sumber: detik.com

Komentar