Mantan ART Sukses Jadi Bos Skincare, Begini Tipsnya

GAYA HIDUP559 Dilihat

JAKARTA – Berl Cosmetics menjadi produk asli Indonesia yang telah terdiri sejak 2017. Perusahaan milik Erlyanie ini berada di bawah PT. Mutiara Erly Sejahtera dan tergolong sebagai produk berkualitas.

Dikutip dari haibunda, ingat dengan pengusaha Erlyanie? Ia merupakan mantan ART yang sukses membangun bisnis produk kecantikan bernama Berl Cosmetik.

Bisnis tersebut Erlyanie bangun berkat modal yang dikumpulkan bertahun-tahun. Saat merintis, Erlyanie selalu menjalani prinsip anti ngutang.

Ia menciptakan bisnis dari tabungan selama menjadi ART hingga pegawai kantor yang sesekali menjalani bisnis online. “Alhamdulillah, memang kita prinsipnya dari awal enggak pakai utang, enggak pakai investasi,” ucap Erlyanie, dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL.

Seperti pengusaha pada umumnya, Erlyanie mengawali semuanya dari bawah. Produk miliknya dijual secara pribadi melalui online di media sosial hingga pada memiliki banyak reseller seperti sekarang.

Tips jualan online di media sosial

Berbicara tentang bisnisnya terbilang berkembang pesat, Erlyanie membeberkan bahwa jualan online tak boleh asal-asalan. Namun, ia juga hanya menerapkan prinsip sederhana. Secara pribadi, Erlyanie mengaku selalu memposting dagangannya dengan hati yang tulus.

“Aku prinsipnya kalau jualan itu ngelurusinnya niatnya. Jadi misalnya aku nulis suatu postingan atau jualan, pokoknya apapun yang aku tulis itu harus berasal dari hati,” akunya pada Fenita Arie, dikutip dari kanal YouTube CERITA UNTUNGS.

Enggak berlaku pada diri sendiri, tips ini juga ia terapkan pada asisten pribadi. Bahkan, cara tersebut pula yang membuat hubungan Erlyanie dan para resellernya terjalin dengan kuat.

“Aku juga bilang sama aspri aku berkali-kali. Aku bilang, ‘Mbak kalau nulis harus dari hati supaya nyampe ke hati pembacanya’. Jadi itu yang akhirnya para reseller aku tuh yang benar-benar dapat ikatan batin gitu sama aku,” terangnya.

Kemudian, Erlyanie juga menyinggung bahwa jualan secara online tak perlu memiliki peralatan yang proper. Mengingat pengalaman yang ia lalui, dahulu produk yang ia jual hanya difoto menggunakan ponsel. Selanjutnya foto tersebut diedit agar sedikit lebih cerah diunggah melalui BBM.

“Ingat banget. Aku taruh di meja rias, aku foto sendiri pakai handphone, edit terangin dikit, kirim ke member yang jadi followers di BBM,” kenangnya.

Pernah pesimis

Erlyanie tak memungkiri bahwa ia pernah merasa pesimis ketika pertama kali membuat brand kosmetik sendiri. Apalagi, ia selalu menilai dirinya sebagai mantan pembantu rumah tangga. Namun tak disangka, ia mendapatkan banyak pesanan berulang dari para reseller dan customer.

“Jadi pas pertama kali bikin brand kan kayak enggak percaya diri ya. Karena siapa sih yang mau pakai brand seorang ART? Nah 2017 itu ceritanya kita mau produksi ke pabrik yang besar minimal 20 ribu. Kita akhirnya nego, produksi 6 ribu dulu,” ia bercerita.

“Terus aku hitung, paling setahun baru habis. Ternyata seminggu langsung habis dan kurang. Buat aku yang bikin kaget dan akhirnya jadi semangat ya itu. Kalau cuma laku terus hilang kan drop ya, tapi ternyata ini repeat order,” imbuhnya.

Tak sendiri, Erlyanie bersyukur memiliki suami yang selalu menjadi support system. Keduanya menjadi couple-preneur yang kompak dan mulai membangun gedung baru di awal pandemi lalu. Mereka bahkan berhasil membeli gedung kantor secara tunai.

Bisnis yang didirikan Erlyanie perlahan-lahan semakin membesar. Ia pun mencari lokasi baru untuk membangun kantor sekaligus gudang produk. Ketika mencari gedung di masa pandemi, ia dan suaminya sempat dipandang sebelah mata.

“Ini tuh beli pas awal pandemi. Sekitar 2019 akhir tuh masih di ruko kecil gitu, baru awal pandemi pindah ke sini. Jadi aku awalnya sering dicuekin, dikira ngayal kan lagi pandemi siapa sih yang mau beli gedung,” Erlyanie bercerita.

Erlyanie akhirnya membeli gedung seluas 800-1.600 meter persegi yang dimanfaatkan sebagai tempat para karyawan bekerja. Lagi-lagi, ia memilih untuk membayar secara tunai tanpa mencicil.

Setiap akan membeli sesuatu, ia terbiasa berjuang mengumpulkan uang terlebih dahulu. Hal itu dilakukan Erlyanie bukan tanpa alasan, Bunda. Ia sempat mengalami trauma dengan utang.

“Yang pertama prinsip. Inginnya usaha enggak cuma besar, tapi menenangkan. Besar, berkah, bermanfaat. Jadi menenangkan hati,” kata Erylanie.

“Selain itu aku ada pengalaman buruk tentang utang. Ada bos aku hobinya ngutang dan aku yang selalu menghadapi utang. Setiap ditagih rentenir itu aku yang menghadapi. Aku juga jadi takut banget ngutang, namanya perantau kan takut enggak bisa bayar,” tuturnya.

Selain gedung kantor, Erlyanie juga membeli dua kavling rumah mewah yang dijadikan sebagai hunian keluarga. Satu rumahnya mencapai lebih dari Rp5 miliar, Bunda.

“Alhamdulillah (rumah) cash juga. Ini kan dua kavling, awalnya satu-satu dulu. Desainnya aku banget, semuanya juga,” kata Erlyanie.

Di rumah tersebut, ia juga memperkerjakan banyak ART karena teringat dengan perjuangan masa kecilnya. Ia ingin menyejahterakan para ART yang bekerja untuknya.***

Editor: Redaksi

Komentar