Kaum Nudis, Kisah Wanita Naik Kapal Pesiar Tanpa Berpakaian

GAYA HIDUP518 Dilihat

JAKARTA – Seorang wanita menemukan Sudut pandang baru usai ikut perjalanan selama 2 minggu naik kapal pesiar, wanita itu bernama Helen Berriman (47) naik kapal pesiar tersebut dengan bertelanjang khusus kaum nudis.

Perlu diketahui, kaum nudis merupakan kaum dimana mereka yang memilih untuk tidak menggunakan pakaian di kehidupan sehari-harinya.

Helen Berriman percaya diri dengan bentuk tubuhnya, perjalan selama 14 hari Helen dan suaminya, Simon (47) bertelanjang bulat bersama 2.300 penumpang lainnya.

Helen sebelumnya memiliki masalah dengan tubuhnya. Ia merasa bentuk tubuhnya telah banyak berubah dibandingkan saat dia masih muda.

Namun setelah melihat tubuh telanjang ribuan orang lainnya, Helen merasa bahwa bentuk tubuh masing-masing orang memang berbeda dan tidak ada yang perlu dipermasalahkan.

“Saya sebelumnya sangat bermasalah dengan body positivity dan rasa percaya diri. Tapi sekarang, saya adalah orang yang berbeda. Tubuhku adalah wadahku,” ucap Helen, seperti dikutip dari detikTravel Jumat (14/7/2023).

Saya hanya punya satu kulit dan meskipun kulit saya kendor di beberapa bagian, tapi itu sudah sangat sesuai dengan tubuh saya,” imbuh Helen.

Kapal pesiar telanjang yang dinaiki Helen dan Simon dioperasikan oleh sebuah perusahaan bernama Bare Necessities. Kapal pesiar itu mampu menampung hingga 2.300 penumpang di 11 lantai kapal.

Perjalanan selama 2 minggu itu dimulai dari Tampa, Florida, Amerika Serikat. Selanjutnya, kapal pesiar itu berlayar ke Saint-Martin, St Kitts, Antigua, Turks and Caicos, Republik Dominika hingga Bahama.

“Di kapal pesiar ini, kamu bisa telanjang bulat dimanapun, kecuali sedang bersandar di beberapa pelabuhan tertentu atau jika kamu ingin masuk ke dalam restoran yang formal,” jelas Helen.

Sehari-harinya, Helen bukan termasuk kaum nudis. Dia berpakaian layaknya orang normal lainnya. Berbeda dengan suaminya yang dari awal memang tertarik dengan gaya hidup kaum nudis.

Bahkan sebelum naik kapal pesiar telanjang itu, Helen termasuk ‘terganggu’ dengan ketertarikan sang suami terhadap gaya hidup tanpa mengenakan sehelai benang itu.

“Jika dia mau melakukannya, maka saya tidak ingin tahu,” tegas Helen.

Namun akhirnya, Helen mau untuk mencoba gaya hidup ala kaum nudis. Mindset Helen terhadap kaum nudis pun berubah.

“Saya akhirnya mengerti mengapa Simon menyukainya. Saya merasa bebas. Saya sebelumnya mengkonotasikan ketelanjangan dengan seks, tapi sekarang pandangan saya sudah berubah,” pungkas Helen.***

Editor: Redaksi

Komentar