SEMARANG - Dari sebuah rumah di Permata Grafika Perum Green Garden Semarang, Missy Johara mengubah bahan sederhana bernama karung goni menjadi produk bernilai tinggi.
Karung goni yang selama ini identik sebagai wadah beras atau biji-bijian, justru menjadi inspirasi utama usahanya, Goena Goni.
Goena Goni adalah usaha kreatif asal Semarang yang berdiri sejak tahun 2016, berfokus pada kerajinan ramah lingkungan berbahan dasar goni dan perca daur ulang.
Saat ditemui di sebuah pameran di halaman Gradhika Bhakti Praja, Kamis (4/12/2025), Missy Johara mengatakan bahwa dirinya ingin membuat produk yang unik dan eksotis serta ramah lingkungan.
Perjalanan kreatif Missy berawal pada 2018 - 2019.
Semula ia membuat produk dari kain belacu, namun setelah mengikuti berbagai pameran, ia melihat hampir semua perajin memakai bahan yang sama.
Keinginan untuk tampil berbeda pun muncul.
Goni dipilihnya karena bertekstur khas dan memberi kesan rustic yang kuat.
Menurutnya, dari sanalah ia mulai memproduksi sarung bantal, home decor hingga tas dengan sentuhan batik dan gambar aplikasi yang menjadi ciri khas Goena Goni.
“Karung harus direndam untuk menghilangkan debu, supaya bersih dan steril sebelum diolah lagi,” kata Missy.
Ketelatenan itulah yang membuat produknya diminati banyak pihak.
"Kami percaya bahwa sisa bahan dapat memiliki nilai baru ketika diolah dengan kreativitas dan kepedulian terhadap bumi. Setiap produk Goena Goni dibuat penuh cinta oleh para pengrajin lokal, menghadirkan karya yang tidak hanya estetik dan fungsional, tetapi juga memberi manfaat sosial bagi masyarakat sekitar. Melalui setiap jahitan, kami berusaha menumbuhkan semangat keberlanjutan dan menciptakan perubahan positif bagi lingkungan," pungkas Missy.
Salah satu pengalaman paling berkesan adalah ketika ia menerima pesanan 200 souvenir untuk pembukaan penerbangan internasional perdana di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang pada awal Oktober 2025 lalu melalui order dari BI karena GoenaGoni salah satu UMKM Binaan BI Kota Semarang.
“Dua hari selesai, kita kebut,” kenangnya.
Lebih lanjut Missy menjelaskan, penjualan Goena Goni kini bergerak lintas jalur online, offline, galeri, hotel hingga berbagai bazar. Bahkan produknya telah merambah mancanegara.
“Pernah kirim ke Rumania 400 pieces. Lalu ke Singapura, Malaysia, Brunei, Finlandia, Australia dan Korea. Banyak juga wisatawan hotel yang beli untuk souvenir,” jelasnya.
Missy menyebut, harga produk Goena Goni buatannya bervariasi, mulai Rp50 ribu hingga Rp700 ribu untuk kategori premium yang menggunakan material kulit.
Missy menyesuaikan harga dengan daya beli masyarakat Kota Semarang, termasuk menyediakan harga grosir untuk pesanan besar.
Goena Goni menjadi bukti bahwa kreativitas lokal berbasis keberlanjutan dapat berkembang tanpa batas bahkan menembus pasar dunia dikutip dari radioidola.com tanggal 5 Desember 2025.(Es)
