9 Pekerja Migran Diamankan Satgas Dempo BAIS TNI dan Intel Kodim Dumai

PERISTIWA1742 Dilihat

DUMAI – Sabtu, 6 April 2024, Sebuah operasi gabungan antara Satgas Dempo BAIS TNI dan Unit Intel Kodim 0320/Dumai berhasil mengamankan sembilan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terlibat dalam proses pemulangan ilegal, yang berlangsung di Jalan Lintas Dumai Selinsing, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Dandim 0320/Dumai, Letkol Inf Antony Tri Wibowo, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa tim gabungan menerima laporan dari masyarakat terkait pemulangan PMI yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Tim segera bergerak dan berhasil mengamankan PMI beserta barang bukti lainnya, termasuk sebuah mobil Toyota Calya beserta SIM dan KTP supir yang menjemput PMI.

“Upaya pendalaman kasus masih terus dilakukan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam praktik ilegal ini,” ujar Dandim.

Selama musim Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Antony Tri Wibowo mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan faktor keamanan, terutama bagi mereka yang melakukan libur bersama.

Koordinator Pos Yan P4MI Kota Dumai, Humisar Saktivan Viktor Siregar Amd, menyampaikan terima kasih kepada Kodim dan BAIS TNI atas upaya mereka dalam mengamankan PMI ilegal.

Ia juga menegaskan pentingnya menghentikan praktik ilegal ini karena merugikan negara.

Operasi tersebut berlangsung pada pukul 07.00 WIB yang berawal Tim menerima informasi dari sumber intelijen tentang kepulangan PMI ilegal dari Malaysia.

Setelah melakukan penyelidikan, tim berhasil mengamankan sembilan PMI beserta satu unit mobil Toyota Calya dengan supirnya, MS.

Salah seorang PMI ilegal asal Aceh, dengan inisial SH, memberikan keterangan mengenai perjalanan mereka dari Malaysia menuju Dumai.

Mereka tiba di Pantai Selinsing dan kemudian diangkut menggunakan mobil menuju lokasi penampungan.

Selain itu, barang bukti yang diamankan meliputi mobil Toyota Calya, STNK atas nama RS, KTP, IKAD, SIM C, serta barang pakaian sehari-hari dan tas.

Langkah selanjutnya yang akan diambil tim adalah melaporkan temuan ini kepada pimpinan, mendata PMI ilegal serta memeriksa barang yang dibawa, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan menyerahkan PMI ilegal kepada BP2MI Kota Dumai.

Selain itu, mereka juga akan memperketat monitoring terhadap pelabuhan tikus atau tempat-tempat yang dijadikan sebagai jalur pelolosan, terutama menjelang perayaan Lebaran.

Dengan kerjasama tim dan kepedulian TNI, upaya ini diharapkan dapat mengungkap praktik perdagangan orang secara ilegal dan membantu negara dalam mengatasi masalah percaloan penjualan orang untuk menjadi tenaga kerja di luar negeri.***

Komentar