JAKARTA – Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terhadap elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) pada gelaran Pilpres 2024 mendatang. Hasil survei menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi 19 nama dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menang di simulasi 3 nama.
Survei ini dilakukan pada periode 30 April-5 Mei 2023, tepatnya setelah PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Bacapres 2024. Survei dilakukan menggunakan metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Sebanyak 1.200 responden yang merupakan warga dengan hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah. Margin of error survei berada di +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Indikator memulai survei dengan melakukan simulasi 19 nama calon presiden. Responden diberi pertanyaan ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?’ Hasilnya sebagai berikut:
1. Ganjar Pranowo 29,3%
2. Prabowo Subianto: 24,2%
3. Anies Baswedan: 15%
4. Ridwan Kamil: 4,7%
5. Erick Thohir: 2,4%
6. Mahfud Md: 2,2%
7. Agus Harimurti Yudhoyono: 2,1%
8. Sandiaga Uno: 2,1%
9. Ma’ruf Amin: 1,0%
10. Tri Rismaharini: 0,8%
11. Puan Maharani: 0,8%
12. Khofifah Indar Parawansa:: 0,7%
13. Gatot Nurmantyo: 0,7%
14. Airlangga Hartarto: 0,6%
15. Gibran Rakabuming: 0,5%
16. Tito Karnavian: 0,3%
17. Bambang Soesatyo 0,2%
18. Muhaimin Iskandar: 0,1%
19. Budi Gunawan 0,1%
TT/TJ: 12%.
“Pada simulasi 19 nama, Ganjar 29,3% unggul, baru kemudian Prabowo 24,2%, Anies 15%, Ridwan Kamil 4,7%, nama lain lebih rendah, belum menjawab 12%,” kata Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi, Kamis (18/5/2023).
Burhanuddin menjelaskan Ganjar mengalami rebound atau tren kenaikan usai dideklarasikan sebagai capres. Prabowo juga menunjukkan tren kenaikan. Sementara itu, Anies Baswedan mengalami sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
“Trennya begini, suara Ganjar itu rebound di survei pascadeklarasi, cukup tajam, dari 19,8% naik menjadi 29,3%. Tapi tren Pak Prabowo juga naik. Jadi publik mulai melupakan (pembatalan U-20), mulai melirik Ganjar lagi, tapi tak menghilangkan elektabilitas Pak Prabowo. (Sementara) ada tren penurunan Anies Baswedan. Nama-nama lain (cenderung) turun dan stagnan,” jelasnya.
Survei kemudian dilanjutkan dengan simulasi 3 nama calon presiden, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Prabowo unggul dalam simulasi 3 nama capres.
Berikut rinciannya:
1. Prabowo Subianto: 34,8%
2. Ganjar Pranowo: 34,4%
3. Anies Baswedan 21,8%.
“Kemudian simulasi 3 nama ‘Pak kenapa nama Pak Prabowo naik di simulasi 3 nama?’ Mengapa lebih banyak yang lirik Prabowo dibanding Ganjar meskipun margin of error?” ujar Burhanuddin.
“Jadi pertandingan masih banyak. Tapi kalau awal Mei kita lihat Ganjar rebound, Prabowo naik tapi kenaikan Ganjar lebih tinggi daripada kenaikan Pak Prabowo,” tambah dia.
Indikator tak menyertakan survei head to head antara Ganjar dan Prabowo. Namun, merujuk survei head to head yang dirilis beberapa waktu lalu, Indikator mencatat pemilih Anies akan lari ke Prabowo apabila capres pilihannya tak lolos putaran pertama Pilpres 2024 mendatang.
“Kami tak punya survei head to head di survei kali ini. Tapi di survei tatap muka yang terakhir kami punya, kalau head to head, pendukung Anies kalau tidak lolos di putaran pertama lebih banyak dukung Prabowo kalau head to head lawan Ganjar di putaran kedua,” imbuh Burhanuddin.
Sumber: detik.com
Komentar