JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (kode saham: WSKT) terus berkomitmen dalam menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Hal itu dibuktikan dengan diselenggarakannya seremoni peresmian Bendungan Karian yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Kabupaten Lebak, Banten pada Senin, 8 Januari 2024.
”Bendungan ini menjadi salah satu bendungan terbesar yang kita bangun dan ini akan memberikan manfaat di Provinsi Banten serta di Provinsi DKI Jakarta dan sebagian kecil di Provinsi Jawa Barat,” ucap Jokowi saat peresmian.
Presiden Jokowi juga mengatakan, Bendungan Karian memberikan manfaat irigasi bagi 22.000 hektar sawah yang berada di Kota Tangerang, Jakarta bagian Barat dan juga Kabupaten Bogor.
”Bendungan ini juga bermanfaat bagi pengendali banjir di Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung. Bendungan ini juga berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik tenaga mikrohidro yang menghasilkan listrik 1,8 MW,” tambah Jokowi.
Seremoni peresmian dilakukan di Bendungan Karian, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Turut hadir dalam peresmian Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto dan Pj Gubernur Banten Al Muktabar.
Turut mendampingi Direktur Utama Perseroan Muhammad Hanugroho dan Direktur Operasi II Dhetik Ariyanto.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menjelaskan, proyek yang menggunakan dana hibah dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Selatan dan APBN ini merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia dan menjadi langkah positif bagi Pemerintah untuk kelola air dan energi.
“Bendungan Karian merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dan menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede, memiliki area genangan seluas 1773 Ha dengan daya tampung bruto sebesar 314,7 juta m³ dan daya tampung efektif sebesar 207,48 juta m³,” tutur Hanugroho.
Tidak hanya itu, Bendungan Karian juga memiliki beberapa manfaat diantaranya, dapat menjadi suplesi untuk Daerah Irigasi (D.I.) Ciujung seluas 22.000 Ha, Penyedia air baku untuk Kabupaten Lebak, Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 9,1 m³/detik dan juga sebagai pasokan air baku untuk Kota Cilegon serta Kabupaten Serang sebesar 5,5 m³/detik.
Seperti yang disampaikan bapak Presiden, Bendungan Karian juga bermanfaat sebagai pengendali banjir dengan kemampuan reduksi sebesar 657,5 m³/detik serta berpotensi menjadi pembangkit energi listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,8 MW,” tambah Hanugroho yang biasa disapa Oho.
Ia juga berharap, bendungan ini dapat menjadi destinasi wisata air dan argo ekonomi untuk masyarakat setempat,” tambah Hanugroho yang biasa disapa Oho.
Sebagai informasi, proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp1,8 triliun ini dikerjakan secara joint operation bersama DAELIM (Korea Selatan) dengan porsi 51%, Waskita Karya 22% dan Wijaya Karya 27%, sehingga Waskita memiliki porsi sebesar Rp 396 miliar.
Semoga dengan hadirnya Bendungan Karian ini menjadi pemerataan pembangunan infrastruktur bagi daerah di Indonesia serta kesejahteraan bagi masyarakat Banten.
”Perseroan juga terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek PSN dan non PSN dengan tepat waktu dan mutu yang baik,” tutup Hanugroho.(bumn)
Komentar