DUMAI – Seribuan orang dewasa warga Perkumpulan Persaudaraan Tiong Hoa Rupat Dumai (PPTRD) tumpah ruah memenuhi ballroom Max One Hotel Jl. Sudirman, Minggu (10/11/2024) malam.
Kehadiran mereka dalam rangka pelantikan pengurus PPTRD, yaitu salah satu paguyuban sosial masyarakat perantauan asal Pulau Rupat dan berdomisili di Dumai.
Pelantikan mengambil thema “PPTRD Bergerak Bersama dalam Satu Komitmen untuk Kemajuan Dumai”.
Pelantikan dipimpin langsung Pj Walikota Dumai TR Fahsul Falah diwakili Staff Ahli Hermanto Usman.
Sebagai Ketua Perkumpulan PPTRD dipercayakan kepada Herman. Untuk Sekretaris diserahkan kepada Nicholas dan Bendahara nya Samwito. Kinerja Pengurus Harian tersebut turut dibantu seksi humas, sosial dan rohani, perlengkapan, olahraga dan ekonomi.
Dalam struktur, nama H Paisal, SKM., MARS., dipercaya sebagai Ketua Dewan Pembina dengan anggota Zainal Abidin dan Herry Susanto. Ketua Dewan Pengawas Jais Zhen dengan anggota Soedirman dan Gilbert Hans.
Pelantikan pengurus PPTRD berdasarkan SK No:01/XI/SK/2024, tanggal 10 November 2024, ditandatangani Ketua Pembina H Paisal, SKM., MARS.
Diawal acara, saat kedatangan Staff Ahli Hermanto Barongsai Huat Chu Kong Twoa (HCKT) Pimpinan Jibun tampil menyambut, mulai dari halaman parkir dan mengiringi masuk ke dalam ruang ballroom.
Dalam sambutannya, Ketua Herman menyampaikan tujuan didirikannya PPTRD. “Tujuan pendirian PPTRD adalah untuk menyatukan masyarakat Rupat Dumai, terutama bidang sosial”, ujar Herman.
Sementara itu, Sahli Hermanto Usman dalam sambutannya mengatakan, tidak berlebihan rasanya jika Pemko Dumai menyatakan, bahwa warga Tionghoa asal Rupat adalah salah satu pelatak dasar dan salah satu tulang punggung diantara warga Tionghoa Pertama yang mengembangkan Dumai hingga seperti sekarang.
“Merujuk faktor historis, Dumai memang adalah bagian dari Pulau Rupat dulunya, sehingga merantau ke wilayah terdekat Dumai adalah pilihan logis bagi saudara-saudara kita warga Tionghoa Rupat waktu itu, hingga kini. Tidak mengejutkan bila ada orang Kadur yang sukses disini, ada orang Pancur, orang Tanjung Medang dan orang Batu Panjang yang mengukir nama dan banyak lagi dari daerah lain”, kata Sahli Hermanto Usman.
Mantan Kadis Perdagangan Dumai ini mengatakan, Kota Dumai dengan penduduknya sangat heterogen terdiri dari lebih 17 suku dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda, terlihat secara nyata dapat hidup saling berdampingan dan harmonis. Perbedaan yang ada tidaklah menjadi penghalang untuk tetap bersama dalam memajukan kota. Justru setiap perbedaan menjadi kekuatan dalam menjadikan Dumai lebih baik dan lebih di kenal luas.
“Masyarakat Tionghoa asal Rupat yang bermukim di Kota Dumai ini diharapkan dapat saling menjaga hubungan silaturrahmi, baik antar sesama warga Tionghoa asal Rupat, maupun warga etnik lainnya”, harap Hermanto Usman diakhir sambutannya.
Turut hadir dalam pelantikan; utusan DPRD Kota Dumai, Forkopimda, Perwakilan Ketua DPH LAMR-DUMAI, Ketua FPK-LKKMD Kota Dumai dan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Dumai. Pelantikan malam itu tampaknya membludak, karena turut dihadiri anak-anak keluarga besar PPTRD.(Es)
Komentar