JAKARTA – Sempat viral beberapa waktu lalu, kader partai PDIP Cinta Mega yang juga anggota DRPD DKI Jakarta Diduga bermain game slot saat rapat, Kamis (20/7) lalu.
Ia menyatakan permintaan maaf lantaran kedapatan bermain gim saat rapat paripurna tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) tahun anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI.
“Ya, saya meminta maaf kepada semua pihak terutama fraksi saya atas kejadian tersebut,” ujarnya, diberitakan CNN, Jumat (21/7).
Cinta juga mengaku siap menerima sanksi apapun dari Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta terkait tindakannya.
Terkait hal itu, DPD PDI Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta tak khawatir dengan ulah Cinta Mega bermain gim saat rapat paripurna DPRD DKI Jakarta akan berpengaruh terhadap elektabilitas partai pada Pemilu 2024.
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Wijaya menilai perbuatan yang dilakukan Cinta Mega merupakan ranah individu.
Ia pun meyakini pada tiap-tiap partai politik selalu ada anggota yang melakukan pelanggaran.
“Ya, enggak lah. Ini kan individu saja. Setiap partai juga ada anggotanya yang melanggar,” kata Ady di kantor DPD PDIP DKI Jakarta, dikutip Penjurupos dari CNN Indonesia, Rabu (26/07).
Senada, Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono juga tak khawatir akan elektabilitas partai usai Cinta Mega bermain gim saat rapat anggota dewan. Sebab, menurutnya, elektabilitas partainya ditentukan oleh kinerja partai itu sendiri.
“Insyaallah enggak. Kalau ini kuncinya kinerja. Kinerja partai kita genjot,” ujarnya.
Gembong menilai perbuatan Cinta Mega tak akan mempengaruhi elektabilitas partainya.
“Insyaallah kalau kita benar, insyaallah enggak (berpengaruh),” ucap Gembong.
Gembong berharap kejadian Cinta Mega dapat menjadi pembelajaran sekaligus pemicu agar para kader bekerja secara maksimal dalam memenangkan PDIP di wilayah masing-masing.
Oleh karena itu, ia menghadirkan pengurus PDIP DKI Jakarta pada rapat pleno terkait sanksi untuk Cinta Mega yang digelar pada Selasa (25/7) malam.
“Justru inilah kita undang seluruh ketua cabang, ketua, sekretaris dan bendahara DPC se-DKI Jakarta agar ini kita jadikan pelajaran berharga bagi kita semua. Bahwa di ruang publik, kita sebagai pejabat publik tidak boleh berbuat yang kurang etis,” kata Gembong.
Dalam rapat tersebut, DPP PDIP DKI Jakarta memecat Cinta Mega dari jabatan anggota DPRD DKI buntut bermain gim saat rapat paripurna beberapa waktu lalu.
“Tadi kita rapat pleno karena segala sesuatu keputusan kita biasa melalui rapat pleno ini. Selesai rapat pleno kita memberikan sanksi berupa PAW,” kata Ady.
Kendati demikian, Ady belum membeberkan sosok pengganti Cinta Mega di DPRD DKI. Ia memastikan Cinta Mega tak akan maju lagi sebagai calon legislatif pada Pemilu 2024.
Ady menilai pemeriksaan terhadap gawai yang digunakan Cinta Mega untuk bermain gim tak perlu dilakukan lantaran pihaknya telah memecat Cinta Mega.
“Tidak perlu (ditelusuri lagi gimnya). Kita sudah pecat kok (dari DPRD DKI). Cukup, kan? Ending-nya itu. Apapun yang dilakukan konsekuensinya ya itu,” ucap Ady.***
Komentar