Tinggalkan Utang 4,6 Triliun Pembangunan Sirkuit Mandalika, Begini Penjelasan Dirut InJourney

EKONOMI502 Dilihat

JAKARTA – Proyek pembangunan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggalkan utang Rp 4,6 triliun. Holding BUMN pariwisata InJourney melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia hendak mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk pembayaran awal.

Dilansir dari detik.com, Direktur Utama (Dirut) InJourney, Dony Oskaria menjelaskan, utang tersebut terbagi dalam dua term pembayaran, yakni short term sebesar Rp 1,2 triliun dan long term yang mencapai Rp 3,4 triliun.

“Terus terang saya tidak bisa menyelesaikan yang short term, di mana isi di dalamnya pembangunan Grand Stand, kebutuhan village dan kebutuhan modal kerja waktu penyelenggaraan event,” ujar Dony saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, dikutip dari kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Kamis (15/6).

Doni mengatakan, untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendek tersebut, pihaknya harus mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,05 triliun. Sementara untuk tanggungan jangka panjang akan dituntaskan melalui sejumlah program yang telah disiapkan.

WSBK Mandalika Bikin Rugi

Di kesempatan yang sama, Doni menjelaskan, WSBK Mandalika membuat pihaknya rugi. Maka, sebagai upaya memenuhi kewajiban long term, kejuaraan tersebut akan dihapus musim depan.

Menurut dia, WSBK Mandalika sebagai tontonan juga kurang menarik. Sehingga, tak banyak sponsor yang mau membiayai kejuaraan tersebut.

“Kerugian tahun lalu yang terbesar itu WSBK, bukan MotoGP. WSBK ini memunculkan kerugian, kami akan menegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini, sehingga tidak muncul biaya. Ini berdampak penurunan Rp 100 miliar pembiayaan kita,” ungkapnya.

Selain WSBK, MotoGP Mandalika sebenarnya juga rugi. Menurut dia, ada gap sekira Rp 50 miliar antara pemasukan dan pengeluaran. Namun, kerugian tersebut masih bisa dioptimalkan melalui pencarian sponsor.

Editor: Redaksi

Komentar