Suhu Asia Tenggara Meroket, Ahli Sebut Gelombang Panas akan Lebih Sering Terjadi

BERITA455 Dilihat

JAKARTA – Lonjakan panas yang terjadi di wilayah Asia Selatan dan Tenggara menjadi peringatan baru dari PBB. Mereka memperingatkan bahwa suhu global akan mencapai rekor baru dalam waktu 5 tahun ke depan.

Beberapa wilayah di Pakistan bahkan suhunya sudah menyentuh angka 50 derajat Celcius pada pekan lalu, dengan kota Jacobabad mencapai 49 derajat Celcius. Selain itu, sebagian besar di utara wilayah India juga berada di bawah peringatan gelombang panas lanjutan yang ekstrem.

Ini adalah fase terbaru dari periode panas yang meluas dan intens selama dua bulan terakhir. Beberapa negara yang mencetak rekor terpanas antara lain China, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam, Bangladesh, dan India.

Walaupun cuaca panas umum terjadi di wilayah tersebut, para ilmuwan iklim mengatakan bahwa selama delapan minggu terakhir suhu memang sangat tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

“Tahun ini menjadi salah satu waktu yang sudah diperkirakan akan terjadi panas. Namun sayangnya dengan perubahan iklim, apa yang sudah kami perkiraan cukup panas ternyata berubah menjadi lebih panas lagi,” ucap ilmuwan iklim CSIRO Nandini Ramesh dikutip dari ABC, Minggu (28/5/2023).

“Jadi gelombang panas semacam ini diperkirakan akan terjadi lebih sering karena adanya perubahan iklim,” sambungnya.

Ini merupakan tahun kedua secara berturut-turut cuaca panas ekstrem terjadi. Panas ekstrem yang terjadi di India dan Pakistan tahun lalu menjadi bulan Maret terpanas dalam lebih dari satu abad terakhir. Kejadian tersebut bahkan merenggut 90 nyawa manusia.

“Saya pikir orang-orang sadar bahwa kondisi ini benar-benar tidak baik,” pungkasnya.

Terkait dengan gelombang panas yang beberapa waktu terakhir terjadi, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menemukan ada 98 persen kemungkinan salah satu dari lima tahun ke depan akan menjadi tahun terpanas yang pernah terjadi.

Sumber: detik.com

Komentar