Sri Mulyani Sebut Belanja Rp 274 T Langsung Dinikmati Masyarakat, Ini Rinciannya

BERITA582 Dilihat

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi belanja pemerintah pusat sampai April 2023 mencapai Rp 522,7 triliun. Dari jumlah itu, 52,5% atau Rp 274,4 triliun disebut langsung dinikmati masyarakat.

“Dari Rp 522,7 triliun belanja pemerintah pusat ini yang tumbuh 2,9% dibandingkan tahun lalu, Rp 274,4 triliun itu belanja yang langsung dinikmati masyarakat. Masyarakat menerima langsung dampaknya,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/5/2023).

Realisasi belanja pemerintah pusat per April 2023 yang mencapai Rp 522,7 triliun terdiri dari belanja K/L dan belanja non K/L. Belanja K/L tercatat mencapai Rp 257,7 triliun dan belanja non K/L Rp 265 triliun

Melalui belanja K/L, pemerintah telah memberikan kepada 9,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk mendapatkan bantuan program keluarga harapan (PKH) sebesar Rp 14,4 triliun. Ada juga kartu sembako Rp 15,8 triliun untuk 18,2 juta KPM.

“Keluarga-keluarga tidak mampu ini seluruh keluarganya mendapatkan jaminan kesehatan nasional di mana pemerintah membayar premi iurannya Rp 15,4 triliun untuk 96,7 juta masyarakat jiwa,” tambah Sri Mulyani.

Di bidang pendidikan, pemerintah memberikan manfaat langsung dalam bentuk program Indonesia pintar sebesar Rp 4,5 triliun kepada 8 juta siswa, program KIP kuliah sebesar Rp 5,7 triliun untuk 688,3 ribu mahasiswa, biaya operasi sekolah (BOS) di bawah Kementerian Agama sebesar Rp 5,1 triliun untuk 4,4 juta siswa, dan bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) sebesar Rp 1,08 triliun untuk 192 PTN.

Pemerintah juga mendukung masyarakat membangun kembali perumahan sesudah terkena bencana. Seperti bencana Cianjur misalnya, dibangun kembali 42,4 ribu rumah sebesar Rp 1,2 triliun.

“Membangun rehabilitasi dan infrastruktur yang dinikmati masyarakat langsung seperti air minum, jalan, jembatan, rel kereta, pelabuhan sebesar Rp 34,4 triliun,” ucapnya.

Pemerintah juga membantu petani langsung baik dalam bentuk bantuan benih, mulsa dan pupuk organik untuk 53.690 unit ekuivalen hektare kawasan padi, cabai dan kedelai. Petani juga diberikan bantuan alat dan mesin sebesar Rp 69,9 miliar dalam bentuk 120 traktor dan 100 cultivator.

“Rp 28,5 miliar dibelikan dalam bentuk sapi, kerbau, kambing, domba dan ayam itik sebanyak 3.444 ekor diberikan kepada pada petani dan bantuan benih ikan, kepiting dan udang mencapai Rp 12,5 miliar (untuk 28,3 juta ekor),” jelas Sri Mulyani.

Masyarakat umum juga mendapatkan dampak langsung dari APBN melalui belanja non K/L. Ini terdiri dari subsidi listrik Rp 15,3 triliun untuk 39,2 juta pelanggan dan subsidi BBM sebesar Rp 5,2 triliun untuk 4.395,9 ribu kilo liter.

“Mereka yang mengkonsumsi BBM masih mendapatkan subsidi BBM terutama untuk Premium dan diesel sebanyak Rp 5,2 triliun ditambah kompensasi Rp 33,8 triliun,” tuturnya.

Kemudian masyarakat yang menggunakan LPG 3 kilogram (kg) menikmati subsidi yang sudah dibayarkan pemerintah sebesar Rp 21,6 triliun hingga April 2023 untuk 2 juta metrik ton. Ada juga program Kartu Prakerja dan bantuan untuk masyarakat berpendapatan rendah dengan diberikan subsidi perumahan.

“Kartu Prakerja dalam hal ini dinikmati 182,6 ribu peserta dengan nilai manfaat Rp 804,2 miliar. Pemerintah juga telah memberikan subsidi rumah sebesar Rp 204,1 miliar untuk 50,3 ribu unit rumah,” imbuh Sri Mulyani.

Sumber: detik.com

Komentar