JAKARTA – Kenalkan, ini adalah Lubna Arshad, muslimah pertama yang menjabat sebagai Wali Kota (Lord Mayor) Oxford. Hal tersebut juga menjadi yang pertama dalam sejarah kota di Inggris itu.
Melansir BBC, Sabtu (27/5/2023), Lubna Arshad dilantik pada sebuah upacara di Balai Kota Oxford. Masa jabatan Lord Mayor tersebut adalah satu tahun dan hanya diberikan kepada anggota dewan terpilih.
Lord Mayor berbeda dengan Mayor (Wali Kota). Lord Mayor adalah warga negara pertama dari suatu kota dan dipilih oleh dewan setempat. Sedangkan Mayor (Wali Kota) dipilih oleh warga lewat Pemilu. Lord Mayor punya masa jabatan satu tahun. Oxford dipimpin oleh Lord Mayor.
Lubna Arshad menjadi muslimah pertama yang menjadi Lord Mayor Oxford. Namun, dia bukan orang dengan latar belakang minoritas pertama yang menduduki jabatan itu. Pada periode 2014/2015, ada Mohammed Abbasi yang menjadi Lord Mayor Oxford. Abbasi adalah keturunan Pakistan.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Lubna Arshad?
Profil Lubna Arshad
Lubna Arshad resmi menjadi Wali Kota Oxford yang baru. Mengutip dari situs resmi Kota Oxford, Anggota Dewan Lubna Arshad dilantik sebagai Wali Kota baru Oxford pada Rapat Dewan Tahunan, Rabu (17/5/2023) di Balai Kota Oxford.
“Saya merasa terhormat terpilih sebagai Walikota Oxford yang baru, Merupakan kehormatan seumur hidup untuk melayani kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan, untuk dihargai dan dihormati dan memiliki kesempatan untuk melayani masyarakat Kota. Sebagai pelayan publik, saya selalu siap untuk melayani bangsa kita dan saya berdoa agar perdamaian dan keadilan berlaku di seluruh dunia,” kata Anggota Dewan Lubna Arshad, Wali Kota Oxford.
Lubna Arshad lahir di Oxford, Inggris dan dibesarkan di kota tersebut. Ia menyelesaikan studinya dengan gelar BSc Hons di bidang Teknologi Jaringan Komputer dari Manchester.
Jenjang Karier Lubna Arshad
Lubna Arshad memulai kariernya sebagai profesional di bidang teknologi jaringan komputer dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Dengan pengalaman tersebut, Lubna terpilih sebagai Anggota Dewan Kota Oxford pada tahun 2018.
Selama menjadi anggota Dewan Kota Oxford, Lubna Arshad telah mengadvokasi kesetaraan gender, melindungi kebebasan beragama, dan memberantas kesenjangan upah. Ia juga berkomitmen untuk mendukung kaum muda dan melawan kemiskinan.
Lubna Arshad juga adalah mantan kandidat MEP untuk Wilayah SE dan telah mewakili berbagai komite termasuk Panel Pengawasan, Perencanaan dan Panel Perumahan.
Latar Belakang Lubna Arshad
Dilansir situs Warta Ahmadiyah, Lubna Arshad merupakan muslimah Ahmadiyah. Sebagai seorang perempuan berkulit berwarna dan seorang muslim, Lubna Arshad mewakili kemajuan signifikan dalam mencapai kesetaraan, inklusivitas, dan representasi yang lebih baik dalam kepemimpinan.
Sebagai seorang ibu dengan dua anak, Lubna Arshad menunjukkan bahwa dedikasi terhadap keluarga tidak menghalangi seorang perempuan untuk berkontribusi secara signifikan dalam masyarakat. Keberhasilan Lubna Arshad juga sejalan dengan ajaran Islam yang menghormati perempuan sebagai arsitek bangsa dan memberikan peran yang penting bagi perkembangan masa depan yang lebih baik.
Lubna Arshad menggarisbawahi pentingnya pendidikan bagi perempuan. Ia percaya bahwa pendidikan bukan hanya untuk mengejar gelar, tetapi juga penting untuk membentuk generasi mendatang yang kuat dan terdidik.
“Saya memegang keyakinan kuat bahwa perempuan adalah arsitek bangsa dan memegang kunci bagi masa depan yang lebih cerah,” ungkapnya.
Sumber: detik.com
Komentar