Layanan Khusus Jemaah Lansia: Kursi Roda-Antar Obat ke Sektor

BERITA557 Dilihat

JAKARTA – Jemaah haji 2023 asal Indonesia akan mulai mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023 pagi. Petugas Daker Madinah menyiapkan sejumlah inovasi layanan khusus untuk jemaah haji lansia.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, tahun ini Kementerian Agama mengusung tema “Haji Ramah Lansia”. Dari total 229.000 kuota haji Indonesia, sekitar 67 ribu di antaranya adalah lansia.

Zaenal menjelaskan, petugas Daker Madinah telah menyiapkan sejumlah inovasi layanan, termasuk dalam membantu jemaah lansia. Pertama, kursi roda dan fasilitas lainnya untuk lansia. Data yang masuk, diperkirakan ada 4.000 jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini menggunakan kursi roda.

“Kami upayakan semaksimal mungkin layanan ini. Ini akan dikoordinasikan dengan pihak majmuah, agar minimal disiapkan kursi roda dengan proporsi berapa persen dari jumlah jemaah yang mendiami hotel tersebut,” ujar Zaenal usai memimpin Rapat Koordinasi Petugas Daker Madinah, di Madinah, Senin (22/5/2023) malam, seperti dilansir dari laman Kemenag.

Di Madinah, jemaah akan ditempatkan di 91 hotel yang tersebar di lima sektor sekitar Masjid Nabawi (Markaziyah). Sektor hotel jemaah haji berada di wilayah Syamaliah (Timur Nabawi), Gharbiyah (Barat Nabawi), dan Junubiyah (Selatan Nabawi). Jarak terjauh dari Nabawi sekitar 600 meter.

Zaenal mengatakan, jumlah jemaah setiap hotel sangat variatif. Ada yang dihuni 500-600 orang, bahkan ada juga yang mencapai 2000-3000 jemaah untuk satu hotel. Kedatangan mereka juga tidak bersamaan.

“Bisa jadi satu hotel dalam satu fase kedatangan hanya ditempati 1 kloter atau 2 kloter. Minimal hotel menyiapkan beberapa kursi roda untuk antisipasi jemaah haji lansia,” sebut Zaenal.

Inovasi kedua untuk jemaah lansia adalah layanan antar obat ke sektor. Inovasi ini dimaksudkan untuk semakin memudahkan jemaah dan juga petugas dalam mendapatkan akses obat-obatan.

“Kami minta kepada tim kesehatan untuk mensuplai obat, dengan empat hari sekali akan mengirimkan obat ke kantor sektor,” imbuhnya.

Terkait persiapan penyambutan jemaah, Zaenal memastikan bahwa hampir 90 persen hotel sudah siap. Hal sama juga untuk layanan transportasi dan konsumsi.

Jemaah haji akan tinggal di Madinah selama 8-9 hari. Mereka akan mendapat layanan tiga kali makan sehari. Layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah juga sudah siap.

Sumber: detik.com

Komentar