LAMR Pekanbaru Minta Polisi Usut, Warga Sakai Tewas Akibat Konflik dengan Perusahaan

BERITA432 Dilihat

PEKANBARU – LAMR meminta aparat kepolisian segera bersikap terkait kematian salah seorang warga Sakai yang menjadi korban tewas dalam konflik dengan PT Panahatan tersebut.

Dikutip Penjurupos dari halloriau, Senin (03/07/2023), Konflik antara warga Sakai dengan pihak PT Panahatan beberapa waktu lalu harus menelan korban jiwa.

Di mana Logam (51) warga Sakai yang terlibat konflik dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (1/7/2023), setelah mendapat perawatan di RSUD Mandau, Bengkalis.

Untuk diketahui, bentrok antara warga Sakai dengan pekerja PT Panahatan yang terjadi di lokasi perkebunan kelapa sawit Cucut, Desa Buluh Manis, Kecamatan Mandau. Konflik dipicu aksi pekerja perusahaan yang merusak pondok mereka.

Saat terjadi bentrok, korban mengalami pendarahan sangat serius, yang pada saat itu langsung dilarikan ke RSUD Mandau.

Sempat mendapatkan perawatan selama 4 hari sampai, Sabtu (1/7/2023). Sekitar pukul 09.30 WIB, korban menghembuskan napas terakhirnya.

“Kami mendorong agar pihak kepolisian bisa segera bersikap. Kami ingin polisi mengusut penyebab meninggalnya salah seorang warga Sakai ini,” ujar Humas LAMR Kota Pekanbaru Datuk, N Doni Dwi Putra, Senin (3/7/2023)

Ia menilai, pihak terkait harus mengambil sikap tegas atas permasalahan ini. Pihaknya tidak ingin konflik masyarakat sekitar dan perusahaan ini terus terjadi terus menerus.

Ia menegaskan jangan sampai adanya korban jiwa lagi akibat konflik yang tidak kunjung tuntas. Harus ada mediasi antara kedua belah pihak untuk mencari titik temu permasalahan.

“Kami tidak ingin lagi jatuhnya korban, apalagi sampai korban jiwa. Harus ada penyelesaian agar permasalahan tidak terus berlanjut,” ungkapnya.

Pemuka adat, tokoh-tokoh setempat, dan pihak kepolisian dinilai bisa menjadi penengah konflik sosial ini. Agar tidak lagi muncul gejolak maupun aksi lanjutan.

Doni juga mengapresiasi langkah LAMR Riau yang langsung merespon konflik tersebut dengan langsung turun ke lapangan, untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan.

Di samping mengantisipasi kemungkinan adanya gejolak sosial akibat korban jiwa tersebut.

Diketahui kericuhan terbaru terjadi, Selasa pagi (27/6/2023) berawal saat pekerja PT Panahatan tidak terima jika areal kebun diportal warga.

Sehingga mereka tidak bisa bekerja. Sedangkan warga Sakai mengaku bahwa kawasan yang di portal itu adalah wilayah mereka.

Akibatnya, mereka saling lempar batu. Salah satu lemparan tersebut, mengenai warga Sakai, Logam. Ia segera dilarikan ke rumah sakit karena cukup parah, kemudian meninggal dunia.***

Editor: Redaksi

Komentar