JAKARTA – Kiprah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refining & Petrochemical dalam mengelola keberlanjutan lingkungan kembali berbuah manis, berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) tahun 2023.
Kali ini tiga Proper kategori Emas menjadi kado terbaik HUT ke-6 PT KPI serta menutup tahun 2023. Selain prestasi di unit operasi, Proper Emas juga diraih grup bisnis KPI yaitu PT Polytama Propindo, (20/12/2023)
Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman secara simbolis menerima penghargaan Proper Emas langsung dari Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (20/12/2023). Turut mewakili unit operasi, penghargaan juga diterima oleh Direktur Operasi, Didik Bahagia.
Taufik dalam pernyataannya mengapresiasi kerja keras terutama unit kilang peraih Proper Emas yang telah menunjukkan dedikasi terbaik menjalankan program-program selaras dengan peta jalan Environment, Sustainability and Governance (ESG) dan penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s).
“Selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kami ucapkan atas pencapaian Proper Emas untuk unit operasi Kilang Dumai Sei Pakning, Kilang Plaju, dan Kilang Kasim serta PT Polytama Propindo,” katanya.
Lanjut Taufik pencapaian ini harus menjadi pemacu semangat bagi seluruh unit kilang Pertamina di Indonesia untuk menorehkan prestasi yang lebih baik di masa mendatang.
“Penghargaan ini tentu bukan akhir tapi sebagai simbol dan penyemangat untuk berkarya lebih dan memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat terutama terkait lingkungan,” imbuhnya.
Diketahui bagi Sei Pakning, Proper Emas 2023 menjadi perolehan keenam kalinya secara berturut-turut dan yang ketiga kalinya bagi Kilang Kasim, kedua kalinya untuk Kilang Plaju serta keempat kalinya bagi PT Polytama Propindo.
*Rekam Jejak Unit & Anak Usaha Peraih Proper Emas*
Sementara itu Milla Suciyani selaku Pjs. Corporate Secretary KPI menyebutkan komitmen dan konsistensi KPI dalam implementasi ESG maupun SDG’s terbayar lunas dengan perolehan empat Proper Emas 2023.
“Tidak ada keraguan bagi kami untuk terus melakukan pengembangan dan inovasi program di seluruh unit dengan berpegang pada nilai-nilai ESG maupun SDG’s,” ungkapnya.
Dijelaskan, Kilang Dumai Sei Pakning menghadirkan inovasi program Sungai Gambut Berseri, sebuah ikhtiar pengelolaan lahan gambut melalui berbagai tahapan. Seperti pengembangan pengelolaan air gambut jadi air bersih dan konservasi kawasan aliran sungai gambut yang langsung berdampak ke masyarakat.
“Kami berkolaborasi dengan masyarakat dan stakeholder mengembangkan & membangun unit filtrasi air gambut yang meningkatkan pendapatan masyarakat dalam budidaya ikan menjadi 3 kali lipat hingga mendapatkan omset lebih dari 91 juta per tahun, mengembangkan irigasi pertanian dan mampu meningkatkan hasil panen menjadi 2 kali setahun, serta mengolah air gambut menjdi air siap minum menggunakan teknologi reverse osmosi yang menjangkau 7.749 penerima manfaat,” tutur Milla Suciyani.
Program ini terus diimprovisasi, salah satunya melalui Filtrasi Air Gambut (Filagram) untuk menuntaskan persoalan air bersih yang terus ditingkatkkan kapasitasnya menjadi 13.140 ton per tahun. Diketahui, program ini tercatat mengimplementasikan 13 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) yang menjadi kesepakatan dunia.
Selanjutnya, Kilang Plaju mengusung program Kampung Pangan Inovatif dimana Kilang Plaju kembali menebarkan inovasi baru untuk mengadopsi gaya hidup bersih bagi perajin tempe di Plaju Ulu.
“Kawasan padat dan kumuh di perkotaan memunculkan risiko bencana perkotaan, limbah industri rumah tangga, tata ruang lingkungan yang tidak baik, dan keterampilan pengetahuan yang terbatas. Inilah yang melatarbelakangi hadirnya program Kampung Pangan Inovatif,” jelas Milla.
Sebelumnya, perajin tempe menggunakan alat perebus tempe dari drum bekas yang dimodifikasi, dan media peragian dari terpal yang dibentang di atas meja kayu yang tidak sesuai dengan standar. Kini, perajin tempe di plaju telah difasilitasi drum _food grade_ dan meja peragian stainless dari Kilang Plaju. Perubahan tersebut berhasil menghemat biaya produksi lebih dari 22 juta per tahun.
Kilang Plaju mendukung capaian _Sustainable Development Goals_ (SDGs) pada tujuan kedua belas, yakni menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, terutama pada target mengurangi pencemaran bahan kimia dan limbah tersebut ke udara, air, dan tanah untuk meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Sementara itu program Moi Cerdas Kilang Kasim berhasil melakukan pengoptimalan pemenuhan pendidikan anak adat menjadi andalan pendulang Proper Emas dari Kilang Kasim untuk ketiga kali berturut-turut.
“Kontribusi Program Moi Cerdas adalah terlaksananya hak atas akses kepada pendidikan, hak belajar menggunakan bahasa-adat, istiadat-agama, dan hak istirahat bermain mengikuti kegiatan budaya kesenian.
“Program Klayas Cerdas juga telah menjamin pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Dampak baik yang dihasilkan yaitu 90 anak SD YPK Klayas kembali kesekolah, 60 anak usia dini belajar di PAUD tulip, dan 30 anak SMP & SMA dapat kesekolah lebih nyaman berkat adanya kapal sekolah dan program ini “tutur Milla.
Sedangkan PT Polytama Propindo mengandalkan program bertajuk Batik Javing (Bahan Plastik Jadi Paving)
Terobosan ramah lingkungan bentuk kesuksesan sinergi positif antara polytama dan masyarakat. Penataan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terwujud melalui program _Corporate Social Responsibility_ (CSR) Polytama semakin lengkap dengan hadirnya _eco paving_ (Batik Javing). Eco paving tersebut merupakan paving blok yang menggunakan bahan dasar pasir dengan campuran limbah non B3 berupa _fine polymer_ dan cacahan plastik dalam pembuatannya.
Kehadiran Batik Javing itu adalah salah satu wujud inovasi Polytama dalam mengatasi isu pengelolaan sampah dengan mengubah fine polymer menjadi sesuatu yang menghasilkan nilai manfaat ekonomi untuk penataan kawasan. Program ini telah berhasil menghemat 4 ton limbah _fine polymer_ serta program ini selaras dengan implementasi 17 TPB (SDG’s),” tutup Milla.
Tidak hanya Proper Emas, 6 Proper Hijau juga diraih Unit Operasi dan grup bisnis KPI diantaranya Kilang Dumai, Kilang Balongsn, Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan, PT TPPI, & PT Petro Oxo Nusantara.
Kilang Pertamina Internasional melalui Kilang Kasim juga mendapat penghargaan sebagai video Proper Emas _Cinematografi_ Terbaik dan Didik Subagyo selaku GM Kilang Dumai Sei Pakning mendapatkan penghargaan _Green Leadership_ kategori madya.
PT Kilang Pertamina Internasional merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (_Environment, Social & Governance_). PT KPI juga telah terdaftar dalam _United Nations Global Compact_ (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.
PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.rls
Komentar