Dihantam Suhu Panas Ekstrem, Ratusan Babi di China Mati Terpanggang

BERITA459 Dilihat

JAKARTA – China dihantam gelombang panas dan kekeringan terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Tahun ini, suhu panas ekstrem telah melanda banyak bagian negara bahkan lebih awal dari tahun lalu.

Dilaporkan CNN, sejak Maret, suhu di belasan kota China telah mencapai rekor tertinggi. Gelombang panas telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan sejumlah kota di provinsi Yunnan dan Sichuan mengalami suhu yang memecahkan rekor di atas 40 derajat Celcius.

Hewan peternakan seperti babi, kelinci, dan ikan telah mati karena suhu yang membakar.Peternakan di Provinsi Jiangsu melaporkan ratusan babi mati akibat listrik yang tiba-tiba padam saat malam hari.

Para babi diduga kepanasan karena peternak tidak mampu menyalakan kipas angin di suhu yang panas.

Suhu panas juga membuat banyak ikan milk petani di Guangxi mati terpanggang suhu air yang meningkat. Bahkan harga kepala kelinci yang menjadi hidangan khas daerah Sichuan, mengalami lonjakan akibat banyaknya kelinci yang mati.

Sementara itu, hujan deras yang membanjiri ladang gandum Henan membuat banyak petani gagal panen. Padahal, hanya beberapa hari jelang panen jika saja tidak ada banjir. Selain itu, hujan juga menyebabkan beberapa tanaman biji-bijian menjadi berjamur.

Di selatan kota Shenzhen, suhu mencapai 33 Celcius, tetapi kelembapan membuatnya terasa jauh lebih panas, terutama bagi mereka yang bekerja sendirian di lokasi konstruksi di bawah terik matahari.

“Panas, tapi tidak ada yang bisa dilakukan, kami harus menghasilkan uang untuk keluarga,” kata Zhao kepada Reuters saat dia meletakkan batu bata, sementara Yang, istrinya, menyapu puing-puing.

“Bos kami tidak mendorong pekerja lain untuk kembali dari makan siang lebih cepat, karena beberapa dari kami telah dirawat di rumah sakit akibat heatstroke atau sengatan panas,” kata Zhao.

Sumber: detik.com

Komentar