DUMAI - Dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Babinsa Kelurahan Rimba Sekampung, Koramil 01/Dumai, Serda Marwis, melaksanakan patroli serta pendampingan karya nyata kepada petani di Jalan Putri Tujuh, Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan lahan pertanian tetap produktif tanpa merusak lingkungan.
Saat bertemu dengan pemilik kebun kacang panjang, Samosir (63), Serda Marwis memberikan edukasi terkait bahaya membuka lahan dengan cara membakar.
"Kami selalu mengingatkan petani agar tidak menggunakan metode bakar dalam membuka lahan. Selain berbahaya, ini juga melanggar hukum dan bisa berdampak buruk pada kesehatan serta lingkungan," katanya.
Serda Marwis menegaskan bahwa pelanggar yang kedapatan melakukan pembakaran lahan akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Jika ada yang tertangkap membakar hutan atau lahan, bisa dikenai sanksi hukum berat. Jadi lebih baik hindari cara-cara yang bisa merugikan diri sendiri dan masyarakat sekitar," tambahnya.
Selain sosialisasi, Serda Marwis juga memberikan pendampingan kepada petani dalam mengelola lahan agar lebih produktif.
"Kami mendukung masyarakat yang ingin bercocok tanam tanpa merusak lingkungan. Contohnya, Pak Samosir ini sudah menanam kacang panjang dengan cara yang baik tanpa pembakaran lahan," ujarnya.
Menurutnya, pertanian yang dikelola dengan baik dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus menjaga kelestarian alam.
"Kita harus mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dalam mengelola lahan. Dengan begitu, hasil pertanian tetap maksimal tanpa harus merusak ekosistem," jelasnya.
Serda Marwis berharap, dengan adanya pendampingan ini, para petani semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan serta memahami risiko dari kebakaran hutan dan lahan.
"Kami ingin petani terus produktif, tetapi juga harus bijak dalam mengelola lahan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi sekitar," tutupnya.
Melalui kegiatan patroli dan sosialisasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat sehingga risiko Karhutla dapat diminimalisir, dan pertanian berkelanjutan dapat terus berkembang di wilayah Dumai Timur.***
