DUMAI - Pada Jumat, 27 September 2024, Babinsa Kelurahan Teluk Makmur, Koramil 02/BK Kodim 0320/Dumai, Serda Cerzakatno bersama tim gabungan TNI, Polri, dan petugas pemadam kebakaran melakukan kegiatan verifikasi dan pemadaman serta pendinginan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jalan Swadaya RT 02, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Kebakaran yang melanda lahan gambut tersebut telah menghanguskan vegetasi semak belukar, pakis, dan pohon akasia.
Kebakaran yang terjadi di area gambut ini terbilang cukup berbahaya karena tidak hanya terjadi di permukaan, tetapi juga meluas ke bawah tanah.
Hal ini mempersulit upaya pemadaman karena api dapat menyala kembali dari dalam tanah.
"Kondisi tanah gambut memang selalu menyulitkan dalam proses pemadaman. Api tidak hanya membakar di permukaan, tetapi bisa masuk ke bawah tanah, sehingga membutuhkan pendinginan yang lebih intensif," ujar Serda Cerzakatno saat ditemui di lokasi.
Koordinasi antara Babinsa dengan unsur terkait seperti Polri, BPBD, dan pemadam kebakaran setempat dilakukan secara cepat untuk memadamkan api yang masih menyala di beberapa titik.
Upaya penyiraman lahan yang masih mengeluarkan asap terus dilakukan guna memastikan api benar-benar padam.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan tidak ada lagi api yang tersisa di area ini. Proses pendinginan juga penting untuk mencegah kebakaran susulan,” tambah Serda Cerzakatno.
Vegetasi yang terbakar di lahan gambut tersebut meliputi semak belukar dan beberapa tanaman akasia, yang memang mudah terbakar dalam kondisi kering.
Selain itu, lahan gambut yang terbakar dapat menyebabkan asap tebal yang mengancam kesehatan warga sekitar. Oleh karena itu, pendinginan dilakukan secara menyeluruh dengan menyiram lahan yang masih mengeluarkan asap.
Tim gabungan yang dikerahkan terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD, dan pemadam kebakaran setempat. Mereka bekerja sama dalam upaya pengendalian Karhutla dengan metode pemadaman langsung di lokasi kebakaran serta penyiraman ulang untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
Menurut Serda Cerzakatno, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, terutama di lahan gambut yang rentan.
“Kami terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar sampah atau membuka lahan dengan cara dibakar, terutama di area yang berdekatan dengan lahan gambut. Risiko kebakaran sangat tinggi, dan kami berharap warga bisa lebih berhati-hati,” ucap Serda Cerzakatno dalam himbauannya kepada warga setempat.
Dengan adanya upaya pemadaman ini, diharapkan lahan yang terbakar bisa segera dipulihkan, dan masyarakat sekitar tetap waspada serta ikut berperan aktif dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di masa mendatang.***