Karena Salah Kirim Emoji Jempol, Orang ini Kena Denda Ratusan Juta

Karena Salah Kirim Emoji Jempol, Orang ini Kena Denda Ratusan Juta
emoji reaction dok.intelligencer

JAKARTA - Saat berkirim pesan, menggunakan emoji reaction adalah hal yang lumrah dilakukan banyak orang, tapi tidak dengan Chris Achter Seorang petani asal Kanada.

Karena mengirim emoji jempol, dirinya harus menerima denda sebesar 82.000 dolar Kanada atau sekitar Rp 926,6 juta (kurs Rp 11.300/dolar Kanada).

Umumnya, guna emoji reaction agar membuat obrolan menjadi lebih hidup serta interaktif, akan tetapi penggunaan emoji dalam sebuah percakapan bisa menimbulkan salah paham antara penerima dengan pengirim.

Tidak jarang kesalahpahaman pengiriman emoji tersebut bisa ini dapat menimbulkan masalah besar, dikutip dari detikfinance, Minggu (16/07).

Permasalahan bermula ketika sebuah perusahaan pembeli biji-bijian bernama South West Terminal menghubungi seorang petani bernama Chris Achter. Percakapan dimulai dengan penawaran pembelian biji rami dengan harga tertentu lewat aplikasi pengirim pesan.

Melalui aplikasi pesan tersebut, South West Terminal kemudian mengirim sebuah gambar berisi kontrak pengiriman biji rami kepada Chris. Kala itu perusahaan bermaksud meminta Chris untuk mengonfirmasi kontrak pembelian tersebut.

Seiring berjalannya waktu pihak South West Terminal tidak menerima pesanan biji-bijian dari Chris. Kemudian perusahaan ini menggugat Chris atas pelanggaran kontra.

Di pengadilan, Chris lantas menolak tuduhan itu dengan mengatakan bahwa emoji reaction jempol itu bukan menyetujui penawaran harga yang diberikan perusahaan, melainkan respons karena sudah menerima pesan yang dikirim.

"Emoji reaction jempol hanya mengkonfirmasi bahwa saya menerima kontrak yang dikirim. Itu bukan konfirmasi bahwa saya setuju dengan ketentuan Kontrak (penjualan) rami. Syarat dan ketentuan lengkap dari Kontrak Flax tidak dikirimkan kepada saya, dan saya mengerti bahwa kontrak lengkap akan mengikuti melalui faks atau email untuk saya tinjau dan tandatangani. Tuan Mikleborough (pengusahaan South West Terminal) secara teratur mengirimi saya SMS, dan banyak dari pesan itu tidak resmi (secara hukum)," ungkap Chris

Meski begitu, pada akhirnya pengadilan tetap menyatakan Chris bersalah karena tidak menjelaskan lebih jauh maksud dari emoji yang ia kirim ke perusahaan hingga berakibat adanya miskomunikasi.

Atas hal itu pengadilan menjatuhkan hukuman denda sebesar 82.000 dolar Kanada kepada Chris.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index