Dandim 0320 Dumai Sampaikan Pesan Terkait Informasi di Medsos

BERITA315 Dilihat

DUMAI – Dandim 0320/Dumai, Letkol Inf Antony Tri Wibowo, menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial (medsos).

Himbauan ini disampaikan sebagai langkah preventif guna mengurangi dampak negatif dari penyebaran informasi yang tidak valid dan berpotensi merugikan.

Letkol Inf Antony Tri Wibowo menyoroti betapa pesatnya perkembangan teknologi informasi, khususnya media sosial, yang memungkinkan siapa pun dengan mudahnya menyebarkan berbagai informasi.

Namun demikian, kecepatan tersebut juga membawa risiko terhadap kebenaran dan akurasi informasi yang disampaikan.

Dalam konteks keamanan dan stabilitas wilayah, Letkol Inf Antony Tri Wibowo menegaskan bahwa menerima informasi dari medsos tanpa melakukan verifikasi dapat menimbulkan kerugian yang serius.

“Informasi yang tidak benar atau menyesatkan dapat memicu kepanikan dan mengganggu ketertiban masyarakat,” ujarnya.

Dalam upaya mengurangi risiko penyebaran informasi palsu, Letkol Inf Antony Tri Wibowo mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan kritis dalam menyikapi setiap informasi yang diterima.

“Menggunakan sumber informasi yang terpercaya dan melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi akan membantu melindungi masyarakat dari dampak negatif informasi palsu,” tambahnya.

Selain itu, Letkol Inf Antony Tri Wibowo juga mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi oleh informasi yang bersifat provokatif atau menyesatkan. Keberadaan informasi palsu dapat mengancam keamanan dan stabilitas, oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk tetap tenang dan cerdas dalam menyikapi setiap informasi yang diterima.

Terakhir, Letkol Inf Antony Tri Wibowo menegaskan komitmen pihaknya untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga terkait dalam upaya pencegahan penyebaran informasi palsu melalui media sosial.

“Dengan kesadaran yang tinggi dan kolaborasi yang baik, diharapkan masyarakat dapat lebih terlindungi dari dampak negatif informasi yang tidak benar,” tuturnya.***

Komentar