Pacu Jalur Mendunia, Gubernur Riau Dampingi Wapres Gibran di Tepian Narosa

Rabu, 20 Agustus 2025 | 15:35:17 WIB
Gubri Abdul Wahid hadir mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dalam Festival Pacu Jalur 2025, dok media center riau

TELUK KUANTAN – Gubernur Riau, Abdul Wahid, menghadiri Festival Pacu Jalur 2025 yang digelar meriah di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, pada Rabu (20/8/2025).

Dalam momen penting ini, Gubri turut mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, yang hadir menyaksikan langsung kemegahan budaya kebanggaan masyarakat Kuansing tersebut.

Festival Pacu Jalur tahun ini mencetak sejarah baru. Tak hanya dikenal di tingkat nasional, budaya tradisional dari tepian Sungai Kuantan itu kini telah mendunia. Bahkan, tarian Pacu Jalur tampil memukau Presiden RI Prabowo Subianto dalam peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara, 17 Agustus lalu.

Menurut Gubernur Wahid, tampilnya Pacu Jalur di jantung ibu kota merupakan bukti bahwa budaya lokal memiliki potensi besar jika dirawat dan dipromosikan secara konsisten.

“Pacu Jalur bukan sekadar lomba perahu. Ia adalah marwah Melayu. Ketika kayauh-kayauh berpadu di atas jalur, itu bukan hanya tentang kecepatan, tapi tentang semangat, kehormatan, dan persatuan,” tegas Wahid.

Dalam sambutannya, Wahid menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan jajaran kementerian atas perhatian terhadap pelestarian budaya daerah, khususnya Riau. Ia juga menyampaikan harapan besar masyarakat Kuansing agar Presiden dapat hadir secara langsung pada penutupan festival Pacu Jalur mendatang.

“Kami titip salam untuk Bapak Presiden, Ibu Menteri, Bapak Menteri, dan seluruh pihak yang telah mendukung. Masyarakat Kuansing sangat menantikan kehadiran Presiden di tanah jalur untuk menutup acara ini,” ujarnya, disambut riuh tepuk tangan warga.

Gubri juga menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur agar Pacu Jalur dapat terus berkembang menjadi destinasi wisata budaya berskala nasional dan internasional. Ia menilai bahwa tradisi ini tidak hanya menjadi simbol masyarakat adat, tetapi juga merupakan kekayaan nasional yang dapat membuka peluang ekonomi bagi generasi muda.

Keunikan Pacu Jalur di mana belasan hingga puluhan orang mendayung serempak di atas perahu panjang (jalur) sambil meneriakkan "kayauh... kayauh!" — menjadikannya berbeda dari lomba perahu lainnya di Indonesia, sekaligus magnet budaya yang luar biasa.

Menutup pidatonya, Gubernur Abdul Wahid menyampaikan pantun yang menggugah semangat:

"Jalur melaju di arus deras,
Kayauh bersatu penuh tenaga,
Dari Kuantan ke mata dunia yang luas,
Budaya hidup, rakyat sejahtera."

Festival Pacu Jalur 2025 bukan hanya pertunjukan budaya, tapi juga simbol kejayaan lokal yang kini mendunia.***

Tags

Terkini