KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Laporan ekonomi terbaru untuk kuartal pertama 2024 dari Bank Negara Malaysia (BNM), dikombinasikan dengan data baru yang telah direvisi dari Departemen Statistik Malaysia (DOSM), mengungkapkan optimisme tentang ekonomi Malaysia di tahun mendatang.
Dengan demikian, ekonomi tumbuh 4,2% pada akhir kuartal pertama tahun 2024, mengalahkan perkiraan pertumbuhan 3,9%. Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, ekonomi tumbuh 3,7%, dengan penurunan tajam dari level tertinggi selama 22 tahun sebesar 8,7% pada tahun 2022.
Permintaan domestik yang kuat, peningkatan ekspor, investasi dan konsumsi mendorong pertumbuhan ini. Ekspor tumbuh 2,2% dari tahun ke tahun, didorong oleh peningkatan permintaan untuk barang elektronik, minyak kelapa sawit, dan barang-barang lainnya.
Selain ekspansi berkelanjutan dari sektor manufaktur dan jasa, pasar tenaga kerja juga berjalan cukup baik. Tingkat pengangguran diperkirakan akan membaik menjadi 3,2% (2023 – 3,4%), yang akan mendukung lintasan pertumbuhan secara signifikan.
Terlepas dari momentum positif ini, BNM tampaknya belum siap untuk merevisi perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk tahun 2024-prediksi tersebut tidak berubah pada 4,0% – 5,0%.
“Pasar tenaga kerja yang melemah, mata uang yang lemah, dan permintaan eksternal yang lemah kemungkinan besar akan membebani aktivitas ekonomi di kuartal-kuartal mendatang,” komentar Kar Yong Ang, analis pasar keuangan broker Octa.
Stabilitas ekonomi Malaysia dibayangi oleh risiko geopolitik global: ketegangan perdagangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan Cina, konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, Israel, dan Jalur Gaza. Faktor-faktor ini berdampak negatif pada logistik dan aktivitas perdagangan global secara keseluruhan.
Kebijakan moneter ketat yang berlaku yang diadopsi oleh sebagian besar negara maju menimbulkan risiko penurunan bagi Malaysia, terutama ringgit Malaysia, yang sedang tidak sehat, kehilangan lebih dari 2,4% terhadap dolar AS sejak awal 2024.
“Dalam situasi seperti ini, kita tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan potensi kenaikan suku bunga acuan semalam,” kata Kar Yong Ang, analis pasar keuangan broker Octa.
Singkatnya, semua indikator makroekonomi menunjukkan bahwa ekonomi Malaysia masih kuat. Hanya faktor eksternal, seperti melemahnya permintaan dari AS dan kebijakan moneter ketat yang diadopsi oleh sebagian besar negara, yang menimbulkan ketidakpastian, yang selanjutnya dapat mempengaruhi pengetatan moneter BNM.
Hashtag: #Octa
The issuer is solely responsible for the content of this announcement.