DUMAI – Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis, Riau, dalam menjalankan sejumlah program guna adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Keberhasilan Desa tersebut lantaran adanya pembinaan dari PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Sei Pakning diberikan penghargaan Program Kampung Iklim (PROKLIM) Kategori Utama. Desa Tanjung Leban menjadi satu-satunya desa yang ada di Kabupaten Bengkalis yang mendapatkan penghargaan ini.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri KLHK, Siti Nurbaya, di Gedung Auditorium Manggala Wanabakti Jakarta, Selasa (24/10/2023), kepada Dusun Bakti, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis.
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Dumai, Agustiawan, menegaskan komitmen perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan dengan memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat.
“Penghargaan ini merupakan apresiasinya nyata dari Pemerintah, terutama KLHK, kepada PT KPI Unit Sei. Pakning, kelompok, pemerintah setempat, dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam keberhasilan jalannya program di Desa Tanjung Leban,” ungkapnya.
Dia menyebutkan penghargaan ini buah dari semua upaya dari seluruh stakeholder dalam menjalankan program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, khususnya dalam pengurangan emisi gas rumah kaca melalui aktivitas ramah lingkungan.
Keterlibatan nyata PT KPI Unit Sei. Pakning dalam PROKLIM ini antara lain peningkatan kapasitas masyarakat dalam melakukan budidaya lebah madu khas hutan gambut yaitu spesies apis cerana, apis dorsata, apis trigona, dan apis mellifera. Kemudian, menciptakan perubahan perilaku masyarakat dalam menerapkan budaya pemanen madu yang ramah lingkungan sekaligus turut berpartisipasi dalam melestarikan hutan gambut.
Secara keseluruhan, penghargaan PROKLIM Kategori Utama diraih berkat program adaptasi yang meliputi pembuatan embung, sekat kanal, pengembangan komoditas pangan berbasis potensi lokal, serta penggunaan energi ramah lingkungan dan terbarukan.
Sedangkan program mitigasi berfokus pada penguatan kelembagaan dan kapasitas Masyarakat Peduli Bencana dalam penanganan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Lalu, kegiatan kelembagaan dengan pengembangan Budidaya Madu Hutan Gambut Ramah Lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kualitas ekonomi, sosial, dan lingkungan di wilayah tersebut.
Rahmadi selaku Ketua Kelompok Madu Biene mengapresiasi PT KPI Unit Sei. Pakning atas kolaborasi yang baik dalam menjalankan program kampung iklim ini. Kegiatan adaptasi, mitiasi, dan penguatan kelembagaan ini dilaksanakan demi menciptakan tempat tinggal yang lebih baik bagi anak cucu kita kelak.
“Komitmen bersama antara Pemerintah Desa, Perusahaan, dan Masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan dampak yang signifikan,” ungkapnya.(mcr)
Komentar