Kapolda Riau Menghadiri Deklarasi Pemilu Damai 18 Partai Politik

BERITA3144 Dilihat

PEKANBARU – Senin (28/08/2023), 18 Partai Politik Peserta Pemilu (Parpol) 2024 mendatang dengan beranggotakan ratusan orang mengikuti deklarasi pemilu damai, bertempat di Mall SKA Pekanbaru.

Pengumuman Pemilu Damai Tahun 2024 yang bertemakan Pemilu yang Bersih, Aman, Damai, Menguntungkan, dan Adil akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.

Acara tersebut dihadiri Kapolda Riau Irjen M Iqbal, Wakapolda Brigjen K Rahmadi, Ketua KPU Kepri Ilham M Yasir, Ketua Bawaslu Alnofrizal, Gubernur Syamsuar, Ketua DPRD Ri Yulisman, Walikota/Gubernur se-Riau Gubernur, seluruh pejabat Forkopimda Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau, jajaran Polda Riau serta perwakilan 18 partai politik peserta pemilu 2024 dan undangan lainnya.

Pada saat yang sama, isi dari deklarasi pemilu damai di Riau tahun 2024 juga dilaksanakan, yaitu pada dasarnya pemilu tahun 2024 yang berlangsung damai dan mendukung terselenggaranya demokrasi yang bermartabat.

Kedua, mengikuti segala bentuk dan ketentuan yang berlaku serta menyelesaikan permasalahan Pemilu 2024 sesuai prosedur yang diatur dalam undang-undang.

Ketiga, menolak upaya-upaya yang dapat menimbulkan perpecahan masyarakat dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat provokatif, menghasut, ujaran kebencian atau menggunakan isu SARA dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Keempat, menciptakan kondisi dan keadaan di Polda Riau yang tetap kondusif.

Kapolda Riau M Iqbal menjelaskan pemilu merupakan implementasi sila ke-4 Pancasila. Sejak tahun 1945, Indonesia telah menyelenggarakan 12 pemilu.

Tahun 2024. Pemilu tahun ini merupakan pemilu ke-13 di Indonesia. Sekarang kita pindah ke panggung utama. Saya sudah mengarahkan seluruh Kapolri untuk membantu KPU dan jajarannya,” kata M Iqbal.

Guna mewujudkan pemilu yang bersih, damai, adil dan berkeadilan, Polda Riau menerapkan strategi sistem pendingin yang didukung oleh seluruh aparat dan jajaran Polri.

“Kehadiran polisi negara menandakan kehadiran negara yang sebagai sistem pendingin berperan penting dalam meredam potensi kerusuhan yang mengancam keamanan dan stabilitas masyarakat,” tegasnya.

Dari sisi pengamanan, Polda Riau telah melatih 28.946 personel tamtama yang kuat, antara lain Polda Riau 3.912 personel, TNI 620 personel, Linmas 24.413 personel, dan penyidik ​​Gakkumdu 64 personel. Kemudian pegawai Satwil sebanyak 2.643 orang, TPS BKO PAM sebanyak 900 orang, dan pegawai BKO Brimobi sebanyak 270 orang.

Dijelaskan, pemilu merupakan hal yang kontroversial dalam konstitusi. Tidak ada benar atau salah dalam berkompetisi, tujuannya tetap mencari yang terbaik.

“Seorang pemenang tidak boleh sombong, kita harus saling merangkul. Tidak hanya siap kalah dan menang, tapi juga siap merangkul. Pemilu juga merupakan edukasi masyarakat dan membantu wajah demokrasi,” ujarnya.

Peran pemilu dalam negara demokratis adalah cara damai untuk mengambil alih kekuasaan secara sah. Pemilu juga berfungsi sebagai sarana integrasi nasional, karena pemilu menyatukan perbedaan pilihan politik dalam inti masyarakat multikultural Indonesia.

“Tanpa pemilu, Indonesia bisa terpecah belah karena perbedaan pandangan dan kepentingan politik. Namun, dengan pemilu, berbagai pandangan politik bisa disatukan dalam bingkai NKRI,” ujarnya.

Iqbal melanjutkan, Polri tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan yang kuat, kekuatan sebenarnya ada pada kita semua yang terlibat untuk mengamankannya agar suasana pesta demokrasi lima tahunan ini menjadi kondusif, aman, damai dan adil.

Faktor penentu pemilu damai terdiri dari tiga faktor utama. Pertama, penyelenggara pemilu harus bertindak sesuai ketentuan undang-undang. Kedua, penyelenggara pemilu harus jujur ​​dan profesional untuk menanamkan kepercayaan masyarakat. Ketiga, warga negara yang memilih menjadi pemilih yang berdaulat.

“Pemilu jangan dimaknai hanya sekedar perolehan atau perolehan kekuasaan, tapi sebagai dorongan untuk mengkomunikasikan visi, misi, gagasan dan gagasan,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, yang perlu diingat adalah harapan masyarakat bahwa pemilu dapat menjadi sarana pemenuhan hak dan harapan masyarakat.

“Pemilu yang damai itu bisa menghasilkan anggota parlemen yang jujur. Keberhasilan pemilu ditentukan oleh kesiapan KPU, Bawaslu dan seluruh pemangku kepentingan hingga tingkat desa,” ujarnya.

Syamsuar berharap hasil pemilu 2024 jauh lebih baik dibandingkan pemilu 2019. Dimulai dari partisipasi masyarakat dalam pelaksanaannya.

“Pemerintah Kabupaten Riau telah melakukan sosialisasi pelatihan politik, pemilu, dan pemilu daerah yang melibatkan tokoh masyarakat, agama, pemuda, dan calon pemilih pemula di wilayah provinsi/kota di Provinsi Riau untuk mensukseskan pemilu tahun 2024,” ujarnya.

Syamsuar juga mengatakan, seluruh peserta pemilu diminta menciptakan kondisi perdamaian, keamanan, kesusilaan, dan integritas serta tidak merugikan demokrasi dengan menimbulkan kekacauan, permasalahan Sara, dan kampanye hitam.

“Masyarakat tidak boleh mudah terpengaruh dengan berita bohong dan penyebaran rasisme dan misinformasi. Semoga kita bisa mewujudkan pemilu 2024 yang bersih, damai, aman, adil dan adil,” tutupnya.

Ketua KPU Riau Ilham M Yasir mengatakan pihaknya kini telah menyelesaikan tahapan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) dan pendaftaran peserta Pilkada Provinsi Riau.

Total pemilih di Provinsi Riau saat ini sebanyak 4.732.174 orang yang tersebar di 19.366 TPS di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau, kata Ilham.

Jumlah tersebut meningkat 18,36 persen atau sekitar 868.869 pemilih dibandingkan DPT Pemilu 2019 yang berjumlah 3.863.305 pemilih.

“Lebih dari 2.399.163 pemilih laki-laki dan 2.333.011 pemilih perempuan,” tutupnya.

Delapan belas parpol peserta pemilu 2024 yakni Partai PKB, Gerindra, PDI-P, Golkar, Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelora, PKS, Partai Kebangkitan Nusantara, Hanura, Garuda, PAN, PPP, Demokrat, PSI, Perindo, PPP dan Partai Ummat. ***

Komentar