JAKARTA – Hal ini tak lepas dari adanya kebijakan anti deforestasi European Union Deforestation-Free Regulations (EUDR).
Dikutip dari CNN Indonesia, dalam kebijakan ini, Eropa tidak mau menerima minyak sawir dari Indonesia karena diklaim merusak alam dalam proses produksinya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menuturkan Indonesia bakal mengalihkan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dari Eropa ke Afrika Selatan.
Luhut mengatakan Indonesia tak takut dengan gertakan Eropa tersebut. Sebagai gantinya, pemerintah bakal mengalihkan 3 juta ton ekspor CPO dari Eropa ke Afrika Selatan.
“Saya bilang ke mereka (Parlemen Eropa), ok kami ekspor kepada kalian 3 juta ton kelapa sawit, palm oil. Ya secara bertahap kami akan deliver ke Afrika,” kata Luhut dalam Economic Update CNBC Indonesia, Senin (10/7).
Ia tak khawatir jika kelak pasar Eropa hilang. Pasalnya, pihaknya juga tengah mengejar target pasar sawit RI ke Afrika Selatan.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat ia akan pergi ke beberapa negara di Afrika Selatan, seperti Kongo dan Kenya, untuk menjalin kerja sama dagang.
“Presiden memerintahkan membangun global south, jadi south-south collaboration,” imbuh Luhut.
Lebih lanjut, Luhut menilai Indonesia harus berjuang sendiri untuk tumbuh menjadi negara maju. Sebab, tidak ada negara maju di dunia ini yang mau melihat negara berkembang seperti Indonesia naik kelas menjadi negara maju.
“Ada negara di Eropa yang penduduknya berapa, ngatur-ngatur kita. Kita harus ada kebanggaan bangsa Indonesia. Saya baca ada artikel bandingin ke Timor Leste. Ada yang bandingin ke Singapura. Kok bandingin, ya beda lah,” ucapnya.***
Editor: Redaksi
Komentar