JAKARTA – Empat pelajar asal Jepang belum lama ini diduga kena tipu saat makan di sebuah restoran Italia. Mereka ditagih biaya tambahan hingga Rp 17 juta karena hal ini.
Belakangan ini banyak pengunjung mengalami kejadian buruk saat makan di restoran. Bukan soal pelayanan saja, melainkan juga tagihan biaya yang tidak jelas. Seperti yang dialami oleh empat pelajar asal Jepang ini.
Mereka sedang berlibur ke Venice, Italia. Liburan ini telah direncanakan sejak lama, sampai mereka rela mengumpulkan uang terlebih dahulu. Namun liburan mereka ke Italia tidak semulus itu.
Ketika makan di Osteria de Luca Restaurant di dekat St Mark’s Square, mereka memesan empat porsi steak, satu porsi ikan goreng, dan satu botol air mineral, lapor news18.com (03/06).
Semuanya berjalan mulus, mereka juga menerima pesanan yang sesuai. Namun setelah selesai makan, keempat pelajar asal Jepang kaget menerima tagihan karena nominalnya.
Totalnya 1.100 Euro atau sekitar Rp 17 Juta. Melihat tagihan yang semahal ini, mereka langsung komplain ke pihak restoran.
Rupanya penjelasan pihak restoran semakin membuat mereka terkejut. Mereka mengatakan biaya itu karena empat pelajar Jepang ini menggunakan internet hotspot dari restoran.
Penjelasan restoran memang tidak masuk akal, tetapi mereka tetap membayar tagihan dan langsung meninggalkan restoran. Namun sepertinya ada satu pelajar yang belum bisa menerima kondisi tersebut.
Salah satu dari mereka melakukan komplain langsung ke pihak polisi dan menjelaskan restoran telah curang kepada mereka. Pelajar itu menganggap restoran menagih biaya tambahan yang tidak jelas dan tidak memberi tahu mereka informasi apapun terkait tagihan tersembunyi itu.
Beruntungnya pihak kepolisian menanggapi dengan tegas dan serius. Berdasarkan komplain yang diberikan pengunjung, restoran diharuskan membayar 78.57 Euro atau sekitar Rp 1,2 juta sebagai kompensasi ke pelajar itu.
Empat pelajar Jepang ini juga sempat komplain terkait restoran lain yang pernah menagih mereka sekitar 350 Euro atau Rp 5,5 juta untuk 3 porsi seafood pasta, lapor Daily Star.
Kejadian ini tidak dialami pelajar Jepang itu saja, tetapi banyak turis lain yang pernah mengalami hal serupa ketika makan di Osteria de Luca Restaurant.
Jika dilihat dari ulasan TripAdvisor, seorang turis sempat berkomentar, “Sampah. Sangat dirugikan. Anda harus punya alasan bodoh untuk makan di restoran ini. Pergi ke sana untuk acara makan keluarga dan mereka memeras uang kami.”
Pengunjung lain ikut berkomentar, “Saya tidak habis pikir mereka menagih saya 40 euro (Rp 651 ribu) untuk seafood goreng dan 14.18 euro (Rp 228 ribu) untuk makan malam. Mereka juga menagih biaya layanan sebesar 15%, saya tanya ke pelayan dan mereka bilang itu harga tax.”
Sumber: detik.com
Komentar