JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengunjungi Hotel Mexolie di Kebumen, Jawa Tengah, pada Minggu (21/5) kemarin. Ia berharap hotel yang dibangun di atas lahan 8 hektare eks pabrik minyak kelapa Sari Nabati peninggalan zaman kolonial Belanda tersebut mampu mendongkrak sektor pariwisata dan memberi efek multiplier bagi perekonomian masyarakat Kebumen. Termasuk memberikan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kebumen dari sektor pariwisata melalui pajak yang dibayarkan.
Hal itu dikarenakan hotel berbintang ini sangat bersejarah dan terletak bersebelahan dengan Stasiun Kebumen. Diketahui, hotel ini mulai dibangun pada tahun 2014 dengan peletakan batu pertamanya oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Kemudian, hotel mulai beroperasi sejak tahun 2017.
“Daya tarik Hotel Mexolie ini adalah kawasan bersejarahnya. Para tamu yang menginap di hotel bisa melakukan napak tilas di kawasan yang menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa yang terjadi pada 3 zaman terdahulu, yaitu zaman kerajaan, zaman kolonialisme dan zaman kemerdekaan,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).
Hotel Mexolie Kebumen disebut memiliki nilai historis yang tinggi. Diketahui, dulunya hotel ini adalah pabrik minyak kelapa yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1851. Selain itu, di lokasi ini juga digunakan sebagai tempat pusat pemerintahan pada masanya.
“Selain itu, di lokasi ini juga digunakan sebagai tempat pusat pemerintahan pada waktu itu. Setelah Perang Dunia II selesai, bangunan tersebut menjadi Pabrik Minyak Kelapa Sari Nabati. Setelah kemerdekaan, aset-aset pabrik Sari Nabati dinasionalisasikan di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” kata Bamsoet.
Oleh karena itu, di Hotel Mexolie bisa dilihat bangunan berarsitektur era kolonial yang masih dilestarikan hingga saat ini.
“Hotel Mexolie memiliki 84 kamar dan dilengkapi dengan ruang pertemuan yang dapat menampung hingga 3.000 orang. Meski terdapat beberapa bangunan baru, Hotel Mexolie masih mempertahankan bangunan peninggalan kolonial Belanda,” pungkas Bamsoet.
Oleh karena itu, di Hotel Mexolie bisa dilihat bangunan berarsitektur era kolonial yang masih dilestarikan hingga saat ini.
“Hotel Mexolie memiliki 84 kamar dan dilengkapi dengan ruang pertemuan yang dapat menampung hingga 3.000 orang. Meski terdapat beberapa bangunan baru, Hotel Mexolie masih mempertahankan bangunan peninggalan kolonial Belanda,” pungkas Bamsoet.
Bamsoet menambahkan Hotel Mexolie dulunya adalah pabrik kelapa sawit terbesar seantero Nusantara. Tak hanya itu, hotel ini juga tempat berdirinya pusat kerajaan di Jawa Tengah bagian selatan yang bernama Kerajaan Panjer Nagari.
Ia turut menyampaikan pabrik Sari Nabati dulunya didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1851 dengan nama awal N.V. Maatschappij tot Exploitatie van Olie-fabrik. Kemudian, pabrik Sari Nabati beberapa kali mengalami perubahan nama, mulai dari Mexolie, berubah menjadi Nabatiasa dan kembali menjadi Sari Nabati.
Sumber: detik.com
Komentar