JAKARTA – Tak lama setelah keterangan ‘sold out’ diumumkan pabrikan, Vespa edisi khusus tersebut biasanya langsung muncul di sejumlah lapak jual-beli kendaraan daring.
Dikutip Penjurupos dari detikoto, Parahnya, nominal yang ditawarkan naik drastis, bahkan bisa dua kali lipat.
PT Piaggio Indonesia (PID) beberapa kali meluncurkan Vespa edisi khusus dan terbatas di Indonesia. Meski dibanderol cukup mahal, namun produk tersebut seringnya langsung ludes terjual.
Misalnya, saat PID merilis Vespa Primavera Sean Wotherspoon di Indonesia, mereka ‘hanya’ membanderolnya Rp 85 juta dengan status on the road Jakarta. Namun, setelah dipastikan sold out, kendaraan tersebut muncul di lapak daring dengan harga Rp 150-200 juta.
PR Manager PT PID, Ayu Hapsari menegaskan, pihaknya sulit mengontrol transaksi Vespa edisi khusus atau limited edition di Indonesia. Sebab, meski stoknya terbatas, namun dealer resmi Piaggio tak membatasi pembelian. Sehingga, satu orang bisa borong banyak unit.
“Kita enggak bisa ngontrol siapa yang beli dan berapa harga yang ditawarkan. Merekan kan jatuhnya reseller, bukan berarti di bawah suatu korporasi,” ujar Ayu Hapsari saat ditemui detikOto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurut Ayu, motor yang telah dibeli sepenuhnya milik konsumen. Sehingga, itu hak mereka untuk dipakai atau dijual kembali. Dia menegaskan, selagi transaksinya suka sama suka, maka tak ada masalah.
“Pada saat orang beli, kita kan nggak bisa kontrol kamu mau jual ke siapa dan harga berapa. Namun, buat aku Vespa bukan hanya limited edition, tapi ada juga (produk) yang lain,” ungkapnya.
Lebih jauh, Ayu menduga, fenomena ‘goreng harga’ tak hanya terjadi pada produk-produk Vespa, melainkan juga merek motor lainnya.
“Aku yakin, untuk versi limited edition, itu bukan hanya Vespa (yang harganya digoreng) tapi merek lain juga,” kata dia.***
Editor: Redaksi
Komentar