Upaya Penurunan Stunting Ibu Hamil dan Balita, Kadinkes Dumai: Posyandu Langkah Pertama Deteksi Dini

BERITA85 Dilihat

DUMAI – Stunting merupakan permasalahan kekurangan gizi utama balita Indonesia saat ini. Stunting disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama dan penyakit infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada dibawah standar. Selain itu, kejadian stunting pada balita juga erat kaitannya dengan status kesehatan ibu pada saat hamil dan masa sesudah hamil.

Meski mengalami tren penurunan, prevalensi stunting pada balita di Indonesia penurunannya masih jauh dari harapan. Berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 sebesar 24.4% turun menjadi 21,6% (SSGI, 2022) dan 21,5% (Survei Kesehatan Indonesia 2023). Untuk itu diperlukan berbagai strategi dan upaya agar tujuan percepatan penurunan stunting dapat dicapai.

Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai dr H Syaiful, MKM, di seluruh peserta bahwa deteksi dini masalah kesehatan pada ibu hamil, balita dan calon pengantin diharapkan dapat menjadi langkah penapisan pertama di tingkat masyarakat yang dilaksanakan melalui Posyandu, Kamis (13/6/2024).

“Saat ini sebagian besar Posyandu telah dilengkapi dengan alat antropometri terstandar dan ditunjang dengan kader yang kompeten,” kata dr Syaiful.

Disampaikan Kadinkes Dumai bahwa Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting ini dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas program di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas hingga Desa.

Selanjutnya, untuk dapat menyisir seluruh sasaran dan melakukan intervensi yang sesuai standar, disampaikan dr Syaiful bahwa agar hasil yang didapatkan akurat dan cakupan layanan yang diterima oleh sasaran meningkat.

“Gerakan ini dilakukan dalam berbagai rangkaian aksi bersama pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan,” ujarnya menambahkan.

Melalui gerakan, Kadinkes Dumai juga mengharapkan 100% sasaran ibu hamil, balita dan calon pengantin mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan berupa deteksi dini dan edukasi, serta intervensi bagi ibu hamil, balita dan calon pengantin bermasalah gizi dalam rangka mencegah munculnya kasus stunting baru sehingga Indonesia bebas stunting dapat segera terwujud.

Tampak turut hadir Sekdako Dumai Indra Gunawan, Ketua TP – PKK Dumai Hj Leni Ramaini Paisal, SKM dan Camat Dumai Kota Indra Syafawi.***

Komentar