Semua Penumpang Tewas, Bangkai Kapal Titanic Berhasil Ditemukan

Semua Penumpang Tewas, Bangkai Kapal Titanic Berhasil Ditemukan
Potret Pencarian Kapal Selam Penjelajah Titanic. (Foto: Action Aviation via AP)

JAKARTA - Ekor kapal selam Titan ditemukan sekitar 1.600 kaki dari haluan bangkai kapal Titanic.

Diinformasikan sebelumnya, penumpang dalam kapal selam itu antara lain pengusaha Inggris-Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Suleman dan pengusaha Inggris Hamish Harding.

US Coast Guard Laksamana Muda John Mauger mengatakan seluruh penumpang dalam Kapal selam wisata Titanic tewas. Kapal itu disebut mengalami ledakan dahsyat.

"Kapal selam Titanic yang hilang pada hari Minggu dengan lima orang di dalamnya mengalami 'ledakan dahsyat', menewaskan semua orang di dalamnya," kata Mauger, Kamis, seperti dikutip Penjurupos dari detik.com, Jumat (23/6/2023).

Orang kelima di kapal tersebut yakni Paul-Henry Nargeolet yang merupakan mantan penyelam angkatan laut Prancis berusia 77 tahun dan penjelajah terkenal.

Sebelumnya, penjaga Pantai AS atau US Coast Guard mengumumkan sebuah robot bawah air (ROV) menemukan sejumlah puing kapal selam 'Titanic', Titan, yang dinyatakan hilang. Salah satu puing yang ditemukan adalah kerucut ekor kapal selam Titan.

Dilansir BBC, Mauger mengatakan ini sebuah ROV dari kapal Horizon Artic menemukan kerucut ekor kapal selam Titan, kira-kira 1.600 kaki dari haluan bangkai kapal Titanic.

Mereka juga menemukan puing-puing tambahan, para pejabat mengatakan lima potongan besar terdeteksi di antara puing-puing di sekitar lokasi Titanic. Di antaranya, kerucut hidung, bagian luar lambung tekanan, dan bidang puing yang lebih besar.

"Atas nama Penjaga Pantai AS dan seluruh komando terpadu, saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga," kata Laksamana Muda John Mauger.

"Saya hanya bisa membayangkan seperti apa ini bagi mereka," tambahnya.

Pejabat Penjaga Pantai AS mengatakan ROV yang beroperasi di dasar laut di sekitar Titanic akan tetap berada di lokasi.

"Selain itu, kami telah melakukan kontak dekat dengan konsul jenderal Prancis dan Inggris untuk memastikan bahwa mereka sepenuhnya diberitahu dan kekhawatiran mereka ditangani sepenuhnya," ujar John Mauger.***

Editor: Redaksi

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index