Ratusan Peserta Ramaikan Lomba Layang-layang Pantai Wisata Purnama

BERITA197 Dilihat

DUMAI – Untuk melestarikan salah satu budaya nenek moyang, masyarakat pecinta layang-layang Dumai bekerjasama dengan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dumai adakan lomba layang-layang di Pantai Wisata Purnama, Sabtu (31/8/2024).

Sebanyak 127 peserta berpartisipasi meramaikan lomba yang dilepas langsung oleh Kadis Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen.

“Perlombaan layang-layang ini merupakan cara kita mempertahankan budaya nenek moyang kita dahulu. Dikesempatan ini, kami mengajak generasi muda untuk tidak melupakan warisan unik ini”, ucap Ketua Panitia acara, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dumai, Ainawati, S,Sos., M.Si.

Dirinya bersyukur peserta layang layang tidak hanya dari Kota Dumai, tetapi ada juga peserta dari Kabupaten lain yang ikut berpartisipasi.

Usai lomba layang-layang diresmikan Walikota H Paisal, SKM., MARS., diwakili Asisten 2 Syahrinaldi, kepada Jurnalis, Syahrinaldi sampaikan apresiasi kepada panitia acara. Bahwa lomba permainan tradisional layang-layang itu, merupakan cara Pemko bersama masyarakat Dumai untuk mempertahankan salah satu budaya asli Melayu.

“Beberapa minggu lalu, Pemko juga resmikan perlombaan gasing di Kecamatan Medang Kampai. Jadi, bisa dibilang, masih ada rupanya masyarakat Dumai yang peduli terhadap permainan tradisional asli Melayu ini. Salut kepada panitia..!!”, ucap Syahrinaldi.

Syahrinaldi juga mengajak para para seniman layang-layang untuk lebih kreatif, yaitu dengan membuat motif batik Melayu sebagai motif di layang-layang yang dipertandingkan.

“Jadi, sekali menyelam 2-3 pulau terlewati. Layangan nya dipertahankan, begitu pula motif batik Melayu nya”, tandas pria biasa disapa Ucok ini.

“Tak Melayu hilang di telan Bumi. Layang-layang merupakan salah satu budaya Melayu yang tidak boleh hilang”, pungkas Ketua LAMR-Dumai Datuk Zamhur Eghab menimpali.

“Tujuan festival ini untuk melestarikan budaya layang-layang”, kata maestro layang-layang, yang menerima anugerah Warisan Budaya Tidak Benda (WBTB) yang diberi nama ‘Layang Wau Raje Tebok Isi’ dari Kemendikbud Ristek Republik Indonesia pada Oktober 2023 lalu, Datuk Amronsyah.

“Festival lomba layang-layang di Pantai Wisata Purnama merupakan perpaduan lestari budaya layang-layang dan promosi tempat wisata. Kolaborasi Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata patut dikembangkan”, kata Kadis Kebudayaan, Raja Yoserizal Zen.

Layang-layang merupakan permainan tradisional yang telah ada sejak ribuan tahun lalu dan memiliki makna mendalam dalam berbagai budaya di seluruh dunia.

Catatan pertama yang menyebutkan permainan layang-layang adalah dokumen dari Tiongkok sekitar 2.500-3.000 Sebelum Masehi. Sedangkan penggambaran layang-layang tertua adalah dari lukisan gua periode mesolitik di pulau Muna, Sulawesi Tenggara, yang dipercaya telah ada sejak 4.000 tahun lalu.

Penemuan lukisan orang yang sedang bermain layang-layang di dalam gua di Muna itu, menjadi bukti bahwa layang-layang sudah ada sejak lama di Indonesia.

Layang-layang memiliki makna mendalam dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Permainan ini memiliki banyak manfaat, di antaranya: Menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuh, mengajarkan interaksi sosial, mengenalkan generasi muda pada nilai budaya.

Layang-layang di Tiongkok terbuat dari bahan-bahan yang tersedia dengan mudah: kain sutra untuk bahan layar, sutra halus dengan daya tarik tinggi untuk tali terbang, dan bambu lentur untuk rangka yang kuat dan ringan.

Dirangkum berbagai sumber, festival Layang-layang Internasional ini pertama kali diadakan pada 14 Januari 1989. Dalam penyelenggaraan festival penerbang layang-layang akan berusaha memotong tali layang-layang penerbang layang-layang lainnya. Itu sebabnya, 14 Jan 2024 ditetapkan sebagai “Hari Layang Sedunia”.

Penyebaran budaya layangan setelah dari Muna Sulawesi Tenggara, tersebar ke Australia, India, Jepang dan China.

Layang-layang digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari alat pengukur cuaca hingga keperluan militer. Pada dunia militer layang-layang digunakan untuk menyampaikan pesan rahasia.(Es)

Komentar