PEKANBARU – Komite Disiplin atau Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada PSPS Riau berupa “2 laga kandang tanpa penonton” di babak play-off Liga 2 Indonesia 2023/2024. Hukuman itu buntut saat PSPS Riau menjamu Nusantara United di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai Pekanbaru pada 11 Januari 2024 kemarin.
PSPS Riau juga mendapat sanksi tambahan berupa denda sebesar Rp 25 juta. Dalam keputusan Komite Disiplin PSSI yang ditetapkan, menjatuhkan hukuman kepada PSPS Riau berupa larangan melaksanakan pertandingan kandang tanpa supporter sebanyak dua. Tak hanya itu, PSPS Riau juga dijatuhkan hukuman berupa denda sebesar Rp25 juta.
Keputusan itu berlaku sejak keputusan diterbitkan dan berlaku bagi pertandingan kandang terdekat. Jika pelanggaran tersebut kembali terjadi, tidak menutup kemungkinan PSPS Riau menerima sanksi lebih berat lagi.
Manajer PSPS Riau Edward Riansyah mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya banding terhadap. Menurutnya, sanksi yang diberikan berupa larangan pertandingan tanpa penonton tidak sampai dua kali.
“Perbuatan supporter emang tidak dibenarkan, tapi hari ini kami akan mengajukan banding ke PSSI berkaitan dengan hukuman yang diberikan. Hari ini kita berproses lah untuk banding, karena harusnya kan tak sampai dua pertandingan,” ujar Edward Riansyah, Kamis (18/1).
Ia berharap, banding yang diajukan manajemen PSPS dapat meringankan sanksi yang diberikan PSSI. Ia menilai, PSSI juga dapat melakukan peninjauan kembali terhadap sanksi yang diberikan.
“Itu kan bisa ditinjau kembali, bukan berarti kita membenarkan perbuatan supporter tidak, tapi dalam kondisi ini bisa jadi pelajaran buat kita semua, karena hal-hal seperti ini yang rugi juga tim,” ungkapnya.
Dirinya juga mengingatkan para penonton maupun supporter agar menjadikan hal ini pelajaran dan pendewasaan. “Apa pun itu, marah, kecewa itu pasti, semua pecinta PSPS merasakannya. Saya harap kejadian ini menjadi pembelajaran pendewasaan kepada kita,” katanya.
Pihaknya juga meminta agar supporter kedepan lebih bijak menyikapi setiap hasil pertandingan. Ia mengaku, pihak manajemen terus berusaha agar lebih baik kedepannya. “Kita berharap PSPS bisa bangkit di dua pertandingan kandang sisa dan sanksi ini bisa diringankan jelang dua laga kandang nanti,” Pungkasnya.
Diketahui, sejumlah fasilitas di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai Pekanbaru rusak saat kerusuhan usai laga PSPS Riau vs Nusantara United. Kerusuhan terjadi setelah wasit meniupkan peluit panjang yang ditandai dengan berakhirnya laga antara PSPS Riau vs Nusantara United skor 1-2.
Ketika itu, tiba-tiba salah seorang suporter PSPS Riau memasuki lapangan dan berteriak untuk melampiaskan kekecewaan atas kekalahan PSPS. Tidak berselang lama, para suporter lainnya yang saat itu tengah berada di tribun penonton tiba-tiba ikut turun ke lapangan dan merusak baliho sponsor Liga 2 yang ada di pinggir lapangan.(mcr)
Komentar