PPDB SMPN 2 Dumai Diwarnai Protes Wali Murid, ini Penjelasan Kepsek

BERITA474 Dilihat

DUMAI – Setelah “Final Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPN 2 Sekolah Penggerak Dumai TP 2023/2024” diumumkan pada Jumat (7/7/2023) pagi, maka pendaftar yang dinyatakan lulus bisa langsung lakukan daftar ulang saat itu juga, mulai pukul 8.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Daftar yang telah diumumkan, merupakan keputusan final panitia PPDB.

Kuota PPDB SMPN 2 Dumai pada T.P 2023/2024 sebanyak 330 orang. Sedangkan pendaftar sebanyak 449 peserta.

Bagi yang tak lulus, bisa menarik kembali berkas, tapi bisa juga tidak. “Dan kami pun tidak punya hak untuk menahan berkas atau menyuruh peserta mencabut berkas, karena pada saat pendaftaran PPDB, pada pengumuman sudah kami tulis Berkas yang Sudah Ditarik Kami Nyatakan Mengundurkan Diri,” kata Ketua Panitia PPDB.

PPDB tahun ini, SMPN 2 Sekolah Penggerak yang terletak di Jl Sultan Syarif Kasim Kecamatan Dumai Timur tersebut, terima murid baru melalui jalur “Perpindahan Orang Tua/Wali Murid”, dengan kuota tersedia sebanyak 17 bangku namun yang mendaftar sebanyak 9 peserta, jalur “Afirmasi” dengan kuota sebanyak 49 bangku namun yang mendaftar sebanyak 63 peserta.

Jalur Prestasi tersedia kuota 165 bangku, terdiri dari; Prestasi Akademik 66 bangku, Prestasi Non Akademik 66 bangku dan Prestasi hafal Al Qur’an sebanyak 33 bangku.

Saat pendaftaran ditutup, jalur Non Akademik kekurangan kuota 27 bangku, sehingga dialihkan ke jalur Prestasi Hafal Al Qur’an 4 bangku dan jalur Prestasi Akademik sebanyak 23 bangku.

“Bagi peserta yang tak sempat daftar ulang hari ini, besok Sabtu (8/7) kami tetap layani,” kata Kepsek SMPN 2, Hj Syaidatun Syabibah, S.Pd., M.Pd., pada Jurnalis.

“Jadi.. daftar nama berwarna hitam yang artinya diterima alias lulus, maupun daftar berwarna merah tanda tak diterima atau tak lulus, sudah merupakan keputusan final. Tak bisa dirubah…!! Hari ini panitia beri kesempatan untuk lakukan daftar ulang bagi nama yang dinyatakan diterima. Jika tak daftar ulang, kuota kami berikan kepada yang lain sesuai aturan Disdikbud Dumai,” tegas Syaidatun Syabibah, ingin menepis isu adanya permainan dalam PPDB tahun ini di SMPN 2 Dumai.

Diketahui, hasil seleksi sementara PPDB SMP N 2 Dumai pada hari terakhir tanggal 5 Juli 2023, kuota di jalur Prestasi Non Akademik dan jalur Perpindahan Tugas Ortu tidak terpenuhi sehingga dilakukan pelimpahan kuota dari jalur lainnya.

Artinya, kekurangan kuota di jalur Perpindahan Tugas Ortu/Wali Calon Murid, kuotanya tak terpenuhi sebanyak 8 peserta, dialihkan ke jalur zonasi. Sehingga, jalur Zonasi yang awalnya miliki kuota 99 peserta, ditambah 8 peserta menjadi 107 peserta.

Pengalihan kuota diambil dari urutan dibawahnya, dengan catatan berkas pendaftaran masih ada di sekolah (pendaftar belum cabut berkas).

Tapi sayang, saat Jurnalis lakukan pemantauan di halaman sekolah pagi hari Jumat (7/7), seorang Bapak, merupakan calon murid atas nama “DKA”, lakukan protes kepada Ketua Panitia PPDB, karena si anak (DKA) tidak lulus atau namanya berwarna merah pada papan pengumuman.

“Kalian ada permainan PPDB…!! Kalian panitia ada terima duit dari orang tua calon murid lain… Supaya peserta lain yang nilai rendah bisa kalian masukkan..!!,” tuduh seorang Bapak, sambil jari tangannya menunjuk kepada panitia.

Menurutnya, seorang teman dari anaknya (DKA) miliki nilai rendah dari anaknya bisa lulus dan nomor si anak muncul pada papan pengumuman dan berwarna hitam.

Namun Ketua Panitia PPDB membantah tuduhan si Bapak. Kepada Jurnalis dihadapan si Bapak, Ketua Panitia katakan, bahwa si Bapak tersebut telah mencabut berkas, begitu tahu anaknya diumumkan tak lulus.

“Kan dari awal sudah kami umumkan bahwa, bagi pendaftar yang mencabut berkas dianggap mengundurkan diri.. nah, si Bapak ini langsung cabut berkas saat mengetahui anaknya tak lulus. Sementara, peserta lain yang mengetahui dirinya tak lulus tetap bertahan alias tidak langsung cabut berkas…,” jelas Ketua Panitia pada Jurnalis.

“Tadi ada salah satu orang tua menangis bahagia, padahal anaknya sudah dinyatakan tidak lulus. Daftar namanya pada papan pengumuman berwarna merah. Tapi karena tidak langsung tarik berkas, anak nya lulus karena dapat Pelimpahan Kuota…,” terang Ketua Panitia.

Konfirmasi Kepala Sekolah SMPN 2 Dumai

Menanggapi sikap si Bapak yang emosional dan menuduh panitia ada permainan, Kepsek Syaidatun Syabibah membantah tuduhan tersebut.

“Ponakan dari Ketua Panitia saja tak bisa masuk.. sampai nangis menghadap saya.. ini bukti kita pada PPDB transparan dan mengikuti jalur yang ditetapkan Disdikbud Kota Dumai..,” ucap Syaidatun Syabibah, dihadapan para orang tua/wali calon murid yang hadir saat daftar ulang.

Agar berimbang, pernyataan Syaidatun Syabibah langsung di konfirmasi kepada Ketua Panitia dan para orang tua/wali calon murid yang hadir, dihadapan Syaidatun Syabibah.

“Benar.. ponakan saya tak masuk..,” jawab Ketua Panitia. “Kami tak ada pakai uang masukkan anak ke sini..,” tambah para orang tua/wali calon murid lainnya.

“Jika benar tuduhan bapak tadi, ada nggak bukti nya…??,” balik tanya Syaidatun Syabibah, menutup pembicaraan.

Saat fakta lapangan yang ditemukan Jurnalis pada Jumat siang tersebut akan dinaikkan jadi berita, tiba-tiba masuk chat WA si Bapak yang protes tadi ke HP Jurnalis, berbunyi; “Kemaren yang nilai rata raport 88 di tolak saat akan daftar, logika nya kenapa saat keputusan final ada siswa yang nilai 88 lulus?? Katanya persoalan tarik berkas.. logikanya.. kenapa wali murid yang lulus dengan nilai nya 88 tidak tarik berkas.. sedangkan pendaftaran siswa baru serentak hanya 3 hari ..”(ES)***

Editor: Redaksi

Komentar