JAKARTA – Ash mengaku di-brainwashed untuk berpikir bahwa dirinya transgender. Kini ia menyesal dan ingin kembali lagi jadi wanita.
Dikutip Penjurupos dari Wolipop, Seperti banyak remaja, gadis bernama Ash Eskridge sangat terpengaruh dengan TikTok saat pandemi.
Media sosial berbasis video itu bukan hanya membuatnya jadi lupa waktu atau kecanduan tapi bahkan mempengaruhi jati dirinya.
Ash Eskridge yang terlahir sebagai wanita sempat mengira bahwa dirinya adalah pria. Hal tersebut dipengaruhi konten-konten para influencer yang mengungkap transisi gender mereka.
Ditambah kondisinya yang pernah mengalami depresi, Ash merasa bahwa bahwa hidupnya bisa berubah setelah berubah menjadi laki-laki.
“Aku melihat video TikTok dari influencer yang mengatakan bagaimana transisi menyelamatkan hidup mereka. Aku saat itu sedang kesulitan dan ingin menyelamatkan hidupku juga,” ujarnya kepada South West News Service.
Dilansir NYPost, banyak gen Z yang berpartisipasi dalam gerakan #transgender dan #trans dalam berbagai konten TikTok. Berdasarkan studi yang dilakukan Shanghai United International School di China, pun menunjukkan bahwa TikTok dan media sosial lain memang bisa membentuk pikiran remaja dengan cara yang menyesatkan.
Dalam kasus Ash, video-video yang lewat di halaman For You Page, membuatnya bingung dengan gender sendiri padahal sebelumnya ia dikenal sebagai gadis yang feminin. Ia pun mengakui jika transgender sempat menjadi tren di kalangan anak-anak perempuan.
“Jadi transgender benar-benar sebuah tren TikTok yang dimulai sejak 2020. Aku mulai melihat demografinya yang kebanyakan mempengaruhi remaja perempuan usia 12 hingga 14 selagi mereka paling rentan karena mereka belum dewasa,” kata Ash.
“Aku tahu semua anak yang didorong (untuk berpartisipasi) pada tren itu berpikir mereka 100% benar dan itu bukan dipengaruhi oleh TikTok karena itu lah yang aku rasakan. Tapi aku akan bilang mungkin hanya 1% dari remaja trans di TikTok yang benar-benar trans. Selebihnya terpengaruh,” ujarnya.
Di usia yang baru 16 tahun, Ash yang sempat berganti nama menjadi Greysen mulai transisi dan terapi hormon testoteron. Tapi setelah itu, ia malah merasa tidak dengan suara yang berubah dan banyaknya bulu di tubuhnya.
“Titik puncaknya adalah ketika aku mimpi aku perempuan. Aku pikir aku tidak bisa melakukannya lagi,” kata Ash.
Ash merasa lelah dengan transisinya dan pada 2023 memutuskan untuk detransisi jadi wanita.
“Aku berasumsi ini karena aku tidak cukup pria (maskulin). Itu karena aku bukan pria sama sekali. Aku mendukung transgender, aku hanya salah dengan diriku sendiri,” tulisnya di TikTok.***
Editor: Redaksi
Komentar