JAKARTA - Elon Musk mengatakan batas membaca dan mengunggah di Twitter itu diberlakukan sementara untuk mengatasi 'tingkat ekstrem' dari penarikan data dan manipulasi sistem.
Dikutip Penjurupos dari CNN Indonesia, Warganet berbondong-bondong mengeluh usai bos Twitter Elon Musk melakukan pembatasan akses konten untuk penggunanya.
"Batas dinaikkan segera jadi 8.000 [post per hari] untuk yang terverifikasi, 800 untuk yang tak terverifikasi [post per hari],dan 400 untuk pengguna baru yang tidak terverifikasi [post per hari]," ujar Musk di akun Twitter pribadi, Minggu (2/7).
Beberapa jam dari unggahan tersebut, Musk menyebut batas konten dan post ditingkatkan menjadi 10 ribu untuk akun terverifikasi, 1.000 untuk akun tak terverifikasi, dan 500 untuk akun baru dan tidak terverifikasi.
Langkah ini membuat komplain warganet membanjiri linimasa Twitter. Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Minggu (2/7) pukul 16.59 WIB, komplain tersebut muncul dalam beberapa kata kunci seperti "TWITTER KENAPA" yang sudah dicuitkan lebih dari 59 ribu kali.
Sementara itu, tagar #RIPTwitter yang dicuitkan 73 ribu kali, kata kunci Elon yang dicuitkan lebih dari 2 juta kali, serta kata kunci Limit yang dicuitkan lebih dari sejuta kali.
Salah satu warganet yang mengeluh atas pembatasan akses ini adalah akun @droid254 yang menyebut langkah Musk sebagai sesuatu yang radikal.
"Aplikasi ini telah menjadi rumah kami selama beberapa waktu, kami telah menggunakannya saat ada batas 140 karakter. Mentweet menggunakan SMS tanpa Internet, menggunakan dan membuat aplikasi pihak ketiga untuk mentweet, tetapi tidak akan berbohong, ini adalah hal paling radikal yang pernah saya lihat," ujarnya dalam sebuah cuitan.
Kemudian, ada juga warganet lain dengan akun @jayseongcorn yang berharap pembatasan ini hanya bersifat sementara.
"Saya harap pembatasan tarif atau apapun yang terjadi pada twitter ini hanya sementara!! Saya rindu betapa lancarnya twitter sebelumnya," katanya.
Lalu, seorang warganet dengan akun @arnvjpg menyebut dirinya tidak bersemangat untuk mencuitkan sesuatu karena hal tersebut akan mengurangi limit pengguna lain yang melihat cuitannya.
"Bahkan tidak ingin men-tweet lagi, tidak ingin menghabiskan batas akses siapa pun dengan teriakan dan tangisan saya," tulisnya.
Sementara itu, akun bernama @Momojen6 mengatakan terima kasih kepada Musk karena pembatasan Twitter membuatnya beralih ke membaca buku.
"Terima kasih, Elon. Sekarang saya akan membaca buku lagi," tuturnya.
Sayangnya, keluhan para warganet malah direspons Musk dengan sindiran.
"Oh, ironisnya mencapai batas akses karena mengeluh tentang pembatasan akses," tulis Musk.***
Editor: Redaksi