Deg-degan Ikut War Tiket Coldplay, Eh Saingan Sama yang FOMO

BERITA558 Dilihat

JAKARTA – Konser perdana Coldplay di Indonesia yang akan diselenggarakan pada 15 November 2023 mengundang perhatian banyak orang. Banyak penggemar yang sudah menantikan konser tersebut.

Rupanya, sejumlah fans merasa waswas tidak kebagian tiket dengan kehadiran kelompok Fear of Missing Out (FOMO) atau mereka yang hanya sekadar ikut-ikutan tak mau ketinggalan tren.

Hana (24) fans Coldplay yang merupakan karyawan swasta asal Jakarta Selatan juga merasakan kekhawatiran tersebut. Menurutnya, kesempatan untuk mendapatkan tiket akan menjadi lebih kecil, terlebih ia sudah menantikan konser ini sejak lama.

Sejujurnya itu yang aku takutin. Soalnya kan kesempatan aku dapet tiket makin tipis. Karena saingannya kayaknya lebih banyak daripada aku war konser KPop waktu November lalu,” ucap Hana pada detikcom, Selasa (16/5/2023).

“Cuma ya itu aku takut juga ada banyak cuma beli terus dijual-jualin lagi dengan harga selangit,” sambungnya.

Hana yang sudah menjadi fans Coldplay semenjak 2015 ini juga mengaku terganggu dengan keberadaan orang yang FOMO. Namun ia menambahkan juga tak memiliki hak untuk menghalangi orang lain menonton konser tersebut.

“Kalau dari hati yang paling jujur mengganggu banget. Tapi ya itu, aku nggak ada hak buat ngatur mereka. Karena mereka yang punya duit. Tapi ada takutnya tetep,” ucapnya.

Berbeda dengan Hana, Kristin (25) karyawan swasta di Jakarta Selatan merasa keberadaan FOMO adalah hal yang wajar pada setiap keberadaan event besar. Fans Coldplay yang akan ikut war tiket ini juga merasa tak terganggu dengan keberadaan FOMO, walaupun memang ia mengakui kemungkinan untuk mendapatkan tiket menjadi lebih kecil.

“Ganggu sih enggak. Kayaknya di semua konser artis luar negeri yang memang besar akan ada momen FOMO dan itu wajar. Tapi probabilitas gue dapet tiket jadi makin dikit,” jelasnya.

“Mungkin definisi FOMO adalah orang yang bener-bener sebelumnya belum pernah dengar Coldplay terus tiba-tiba nge-hype pengen nonton. Yang penting keahlian kita war tiket kudu full skill sih,” sambungnya.

Senada dengan Kristin, Mutiara (23) karyawan swasta asal Jakarta Barat yang berencana nonton konser Coldplay ini mengaku keberadaan FOMO pada event besar adalah hal yang umum terjadi. Menurutnya selama tidak mengganggu kenyamanan, ia merasa tak masalah dengan keberadaan FOMO ketika acara besar.

“Wajar sih karena banyak yang mungkin cuman tahu lagu-lagu yang hits doang terus jadi ikutan FOMO buat nonton juga,” ucapnya.

“Menurutku nggak ganggu sih, selama nggak ganggu kenyamanan. Paling cuman nambah-nambahin antrian tiket aja,” pungkasnya.

Menyoal FOMO di Konser Coldplay

FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan cemas atau rasa takut yang muncul seseorang merasa bahwa orang lain sedang mengalami pengalaman atau memiliki sesuatu yang menarik dan mereka takut ketinggalan atau diabaikan.

“Banyak masyarakat yang terpengaruh oleh hal-hal viral karena adanya keinginan untuk terlibat dalam suatu pengalaman yang sedang populer atau ramai dibicarakan,” kata psikolog Ohana Space Arnold Lukito, M.Psi pada detikcom, Selasa (16/5/2023).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa manusia secara biologis memang memiliki kebutuhan untuk terhubung dengan kelompok sosialnya. Hal tersebut dilakukan untuk bisa bertahan hidup.

“Dalam konteks pembelian tiket konser Coldplay, orang-orang mungkin ikut membeli tiket konser Coldplay meskipun bukan fans-nya karena mereka ingin terlibat dalam pengalaman yang sedang tren dan ingin merasakan rasa kebersamaan dengan orang lain yang juga berpartisipasi dalam hal yang sama,” jelas Arnold.

“Mereka mungkin merasa takut ketinggalan momen atau tidak ingin merasa di luar lingkaran percakapan yang sedang berlangsung,” sambungnya.

Adapun ia menambahkan bahwa FOMO bukanlah sebuah gangguan ataupun diagnosa psikologis. Melainkan sebuah istilah populer yang mendeskripsikan suatu fenomena sosial.

Sumber: detik com

Komentar