Bumi Panas Bisa Picu Bangkitnya ‘Virus Zombie’, Bakal Jadi Pandemi Baru?

GAYA HIDUP469 Dilihat

JAKARTA – Belakangan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah ahli kesehatan di dunia menyoroti potensi munculnya penyakit baru sebagai pandemi menyusul COVID-19. Salah satu penyakit yang diduga bakal menjadi pandemi disebut sebagai ‘Disease X’, lantaran belum diketahui pasti jenis dan sumber penyakitnya.

Beberapa ahli kesehatan masyarakat memprediksi, disease X akan bersifat zoonosis. Artinya, penyakit tersebut berasal dari hewan liar atau hewan peliharaan, kemudian menular ke manusia. Beberapa contoh wabah zoonosis yang sudah ada yakni Ebola, HIV-AIDS, dan COVID-19.

Di samping itu, ada juga ahli yang menyebut, ada kemungkinan disease X yang kelak menjadi pandemi bermula dari ‘virus Zombie’. Virus ini sebenarnya sudah berabad-abad ada dan terkunci di permafrost atau lanskap beku lainnya.

Namun imbas perubahan iklim dan pemanasan, virus tersebut terlepas dan berpotensi menyebar.

Dikutip dari Daily Mail, tim peneliti internasional dari institusi di Rusia, Jerman dan Prancis memperingatkan bahwa risiko partikel virus purba akan menular kerap kali diremehkan. Mereka khawatir, risiko virus tersebut bakal menyebar kini meningkat akibat pemanasan global dan pencairan permafrost. Imbasnya, akan ada beberapa penyakit yang sebelumnya terperangkap dalam es sejak zaman prasejarah, kemudian terlepas dan merebak.

Tim peneliti tersebut mencakup ahli genomik, mikrobiologi dan geosains. Mereka telah melacak virus ‘zombie’ yang dibangkitkan ini selama hampir satu dekade, kemudian mempublikasikan temuannya di jurnal pada Februari lalu. Mereka menyoroti, enam penyakit yang bisa menyebar akibat virus Zombie yakni influenza, Pithovirus sibericum, Mollivirus sibericum, Pandoravirus dan megavirus raksasa, virus ‘serigala’ (Pacmanvirus lupus), dan cacar.

Di lain sisi, prioritas dalam daftar WHO terkait penyakit yang dikhawatirkan berpotensi menjadi pandemi baru adalah virus Marburg, demam berdarah Krimea-Kongo, demam Lassa, penyakit Nipah dan henipaviral, demam Lembah Rift, dan sindrom pernapasan Timur Tengah.

Sumber: detik.com

Komentar