JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) baru saja dilantik Presiden Jokowi, sosok Budi Arie Setiadi, ketua umum relawan Jokowi, Projo yang terpilih gantikan Johnny G Plate.
Jokowi melantik sejumlah menteri dan wakil menteri dalam kabinet baru Jokowi-Ma’ruf Amin, hari ini.
Berikut profil Budi Arie Setiadi; lahir di Jakarta 20 April 1969. Dia alumni Universitas Indonesia. Selama mahasiswa, Budi Arie sangat aktif.
Dia pernah memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan juga Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995), dikutip Penjurupos dari detiknews Senin (17/07).
Dia aktif mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa (FSM ) UI dan juga Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM ) UI.
Budi aktif di bidang pers kemahasiswaan, menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994. Ia juga Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Kala gerakan Reformasi 1998, dia bersama aktivis mahasiswa dan alumni UI juga membidani lahirnya Keluarga Besar ( KB ) UI.
Saat era reformasi, Budi Arie mendirikan surat kabar kritis, ‘BERGERAK’ di tahun 1998. Bersama mantan wartawan Tempo yang dibredel, ia mengelola mingguan Media Indonesia tahun 1994-1996.
Bersama beberapa senior, ia jadi bagian awal berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan. Budi jurnalis Kontan di 1996-2001.
Setelah berkiprah di dunia jurnalistik, ia terjun ke politik. Dia pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010) dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Budi Arie kemudian mendirikan dan menjadi Ketum Projo, kelompok relawan darat terbesar pendukung Joko Widodo, pada Agustus 2013.
Budi Arie sendiri dilantik menjadi Menkominfo menggantikan Johnny G Plate yang tersandung korupsi. Sebelum dilantik menjadi Menkominfo, Budi Arie menempati posisi Wakil Menteri Desa PDTT (Wamendes) di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.
Kekayaan Budi Arie
Dikutip dari situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Budi memiliki total harta kekayaan Rp 101.018.800.000.
Harta itu dia laporkan periode 28 Februari 2023/Periodik – 2022 dengan jabatan sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Dari total kekayaan itu, sekitar Rp 62.746.800.000 merupakan harta dalam bentuk tanah dan bangunan. Sementara harta bergerak lainnya Rp 2.300.000.000, kemudian surat berharga Rp 24.500.000.000, lalu kas dan setara kas Rp 10.603.000.000.
Nah, untuk harta berupa alat transportasi dan mesin nilainya mencapai Rp 869.000.000. Budi memiliki tiga mobil di garasi rumahnya, pertama ada Honda HR-V tahun 2019 Rp 390.000.000 (hasil sendiri), Honda HR-V tahun 2016 Rp 219.000.000 (hadiah), dan VW Scirocco tahun 2014 Rp 260.000.000 (hasil sendiri).***
Komentar