JAKARTA – Pada Minggu (18/6), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf), Sandiaga Uno, menghadiri audiensi dengan perwakilan Atlas Beach Fest di Rama Room, Sheraton Kuta Bali.
Acara itu dihadiri oleh co-founder Atlas Beach Fest Ivan Tanjaya dan tim.
Dikutip dari detikTravel, Atlas Beach Fest digadang-gadang sebagai beach club terbesar di Asia. Tapi bagaimana dengan yang terbesar di dunia?
Dalam acara tersebut, Atlas Beach Fest mengklaim sebagai beach club terbesar dunia bersaing dengan Grand Africa Cafe and beach di Afrika Selatan, Cape Town; Scorpions di Mykonos, Yunani; Floyd’s Pelican Bar di Salt Spring Junction, Jamaika; Yazz Collective di Fethiye, Turkiye; Blue Apple Beach di Cartagena, Kolombia; dan Gigi Ramatuele di St Tropez, Prancis.
Sandiaga mengapresiasi keunikan dan daya tarik Atlas Beach Club.
Sandiaga juga menghargai peran Atlas Beach Club dalam mendukung sektor pariwisata Indonesia. Ia mengakui Atlas Beach Club memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif di sekitar wilayahnya. Melalui penciptaan lapangan kerja, promosi produk lokal, dan menggerakkan sektor industri terkait, Atlas Beach Club telah membuktikan dampaknya yang positif.
Lebih lanjut, Sandiaga Uno menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia dan menarik wisatawan untuk mengunjungi negara ini. Ia memperlihatkan dukungannya terhadap Atlas Beach Fest dan berharap dapat bekerja sama dalam menggelar acara-acara olahraga yang berkelas di fasilitas Atlas.
Sementara itu, Ivan menyatakan bahwa 99% karyawan yang bekerja di Atlas Beach Fest adalah warga lokal.
“Ini adalah bagian dari komitmen untuk mendukung perekonomian masyarakat lokal,” kata dia.***
Editor: Redaksi
Komentar