Energi Negeri, Menyalakan Mimpi Anak Hebat Untuk Indonesia Kuat

Selasa, 07 Oktober 2025 | 13:49:49 WIB
Foto: PEN 8.0 di Kelurahan Mekarsari Kecamatan Dumai Selatan

Oleh: Rahmat Hidayat 

DUMAI - Pagi itu udara Kota Dumai masih berselimutkan sisa-sisa embun mengambang di udara. Jam di dinding Kelas menunjukkan pukul 08.00 WIB ketika halaman Sekolah Dasar (SD) 03 Yayasan Pendidikan Tunasmandiri (YKPP). Di Komplek Perumahan Pertamina (Komperta), Bukit Datuk mulai dipenuhi keriuhan berbeda dari seperti biasanya.

Murid-murid dengan seragam putih merah sepertinya akan melakukan aktivitas bersama-sama. Beberapa diantara mereka memegang bendera kecil dan sebahagian lagi berjejer rapi dalam satu barisan. Raut wajah mereka penuh tanya sekaligus antusias dalam menantikan sesuatu yang mereka tidak tahu pasti.

Hanya seuntai perkataan menimbulkan tanda tanya. “Hari ini sekolah kita kedatangan tamu sangat istimewa,” ujar seorang guru seraya merapikan barisan.

Sepertinya murid-murid SD itu tidak memahami secara jelas makna kata sesungguhnya. Mereka hanya paham ada tamu namun siapa darimana dan untuk apa tamu datang mereka tidak ambil tahu.

Tak lama kemudian tibalah serombongan orang yang berseragam hitam biru berlogo Pertamina pada bagian dada. Rombongan terdiri dari lelaki dan perempuan memasuki halaman sekolah.

Sebuah spanduk besar terbentang bertuliskan “Pertamina Energi Negeri 8.0–Energi Untuk Negeri: Anak Hebat, Indonesia Kuat” tergantung di dinding kelas. Tepuk tangan membahana, senyum anak-anak seolah menyala. Seakan energi baru datang menyusup ke ruang belajar sederhana itu.

Bagi sebagian siswa hari itu adalah momen bersejarah mereka bukan hanya akan belajar matematika atau Bahasa Indonesia. Melainkan juga berkenalan dengan dunia energi, teknologi, dan mimpi-mimpi besar lainnya.

Di hadapan mereka yang hadir itu adalah relawan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai. Mereka meluangkan waktu dan tenaga untuk berbagi pengetahuan, motivasi, sekaligus memberi inspirasi.

“Selamat pagi anak-anak hebat," seru salah seorang relawan, dan segera dijawab "Selamat pagi juga kakak-kakak," ujar anak-anak murid SD itu seraya bersorak riang gembira.

Suasana langsung mencair dan keakraban spontan terjalin, kelas berubah menjadi panggung penuh semangat. Pagi itu benar-benar menjadi ruang lahirnya harapan-harapan baru yang membumbung tinggi.

Program Pertamina Energi Negeri (PEN) bukanlah hal baru, pertama kali diinisiasi pada Tahun 2016. Program ini hadir sebagai bentuk nyata kepedulian Pertamina terhadap pendidikan di Indonesia.

Melalui konsep employee volunteerism, PEN menghadirkan para pekerja Pertamina dari berbagai unit operasi sebagai relawan yang turun langsung ke sekolah-sekolah dasar di seluruh penjuru Negeri.

Tujuannya sederhana namun bermakna dalam menebarkan energi literasi. Menyalakan semangat belajar dan menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak Indonesia. Selama delapan tahun perjalanan, PEN telah menyentuh ribuan siswa, ratusan sekolah. Serta melibatkan ribuan relawan yang dengan sukarela berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Tahun 2025 menjadi momentum spesial, PEN memasuki edisi kedelapan. Dengan tema besar “Aksha” yang berarti “Ruang” dalam bahasa Sanskerta. Filosofinya jelas, anak-anak Indonesia harus diberikan ruang untuk bermimpi, berkreasi, dan berkarya. Mereka butuh wadah untuk menyalurkan potensi, sekaligus dorongan untuk menjaga ekosistem dan lingkungan.

Pelaksanaan PEN 8.0 berlangsung serentak di 80 Sekolah Dasar pada 28 Kota di Indonesia. Melibatkan 961orang relawan Pertamina, dan menjangkau lebih dari 9 ribu siswa. Angka yang tidak kecil menunjukkan betapa seriusnya Pertamina menyalurkan energi positif ke Dunia Pendidikan.

Untuk Kota Dumai dan Sungai Pakning program ini bahkan menjadi lebih istimewa. Kilang Pertamina Dumai yang dikenal sebagai jantung energi di pesisir Timur Sumatra. Tidak hanya menyalurkan BBM untuk Negeri, tetapi juga menyebarkan “energi” semangat belajar kepada generasi muda di Wilayahnya.

Di Kota Dumai dan Sungai Pakning, PEN 8.0 diikuti lebih dari 82 relawan Pertamina Group. Mereka tersebar di enam Sekolah Dasar, yaitu SD 03 YKPP, SDN 022 Jaya Mukti, SDN 011 Bukit Timah, SDN 003 Lepin, SDN 008 Bumi Ayu dan SDN 012 Bukit Batu, Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis.

General Manager PT KPI Unit Dumai, Iwan Kurniawan turut hadir langsung di SD 03 YKPP. Dalam sambutan menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan wujud komitmen berkelanjutan Pertamina dalam mendukung Dunia Pendidikan.

“Kami merasa sangat bangga bisa memimpin langsung kegiatan PEN 8.0, Tahun ini menjadi tahun ke-8 pelaksanaan program yang di inisiasi Pertamina dengan tujuan utama memberikan edukasi kepada anak-anak Bangsa, harapan kami kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat belajar dan memotivasi mereka untuk menjadi generasi sukses di masa depan,” ujarnya disambut meriah tepuk tangan para guru dan para siswa.

Tak hanya menghadirkan edukasi di kelas, PEN 8.0 di Dumai juga membawa kontribusi nyata berupa bantuan perlengkapan belajar dan dana pendidikan. PT KPI Unit Dumai memberikan bantuan sebesar Rp30 juta kepada enam sekolah. Ditambah paket alat tulis senilai Rp24,5 juta. Selain itu PT Pertamina juga menyalurkan bantuan tambahan Rp60 juta ke enam sekolah lainnya, termasuk SD 03 YKPP, SDN 011 Mekar Sari, dan SDN 012 Batang Duku Sungai Pakning.

“Ini bukan hanya soal bantuan tetapi tentang menghadirkan harapan,” ungkap Roby Hervindo, Manager CSR Pertamina yang turut hadir mewakili Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM).

Sementara itu Agustiawan, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Dumai. Menekankan bahwa PEN 8.0 menjadi momentum memperkuat sinergi Pertamina dengan sekolah-sekolah dan masyarakat sekitarnya.

“Melalui kolaborasi yang baik antara perusahaan, para relawan, guru dan siswa, kami ingin menghadirkan pengalaman belajar yang berbeda sekaligus inspiratif bagi anak-anak,” tegas Agustiawan.

Dengan semangat “Energi untuk Negeri: Anak Hebat, Indonesia Kuat,” Dumai menjadi salah satu titik penting dari gerakan inspiratif Nasional ini. Dari kilang energi, Pertamina mengalirkan semangat baru ke ruang kelas. Menjadikan sekolah-sekolah di Dumai dan Sungai Pakning lebih hidup dengan ide, kreativitas, dan mimpi anak-anak.

Di balik deretan kursi kayu sederhana di kelas 4 SDN 022 Jaya Mukti. Seorang anak laki-laki bernama Rafli tampak sangat bersemangat. Matanya berbinar saat seorang relawan Pertamina menjelaskan tentang energi baru terbarukan. Rafli, yang sehari-hari tinggal di kawasan pesisir Dumai, mengaku bercita-cita menjadi Insinyur.

“Aku mau jadi orang yang bisa membuat listrik dari angin, supaya kampungku tidak gelap lagi kalau mati lampu,” katanya polos, membuat relawan tersenyum haru, kata-kata itu sederhana tetapi menyimpan harapan besar.

Tak hanya Rafli ada juga Nadia siswi kelas 5 dari SDN 008 Bumi Ayu. Mengaku senang karena bisa belajar tentang Public Speaking.

“Biasanya saya malu bicara di depan teman-teman tetapi kakak-kakak Pertamina mengajarkan cara bicara dengan percaya diri, saya jadi berani menyampaikan cita-cita saya,” ujarnya seraya tersenyum ceria.

Bagi para guru pengalaman itu terasa istimewa, Kepala Sekolah SDS 03 YKPP, Ismailof menyampaikan apresiasinya.

“Kami sangat senang karena diadakannya kunjungan ke sekolah, kegiatan ini tidak hanya memberi semangat kepada siswa tetapi juga melibatkan relawan pengajar yang turut berpartisipasi dalam PEN 8.0,” ucapnya kepada awak media.

Sementara itu para relawan Pertamina sendiri merasakan energi berbeda. Dina Ariska salah seorang relawan dari Kilang Dumai, mengaku terharu melihat antusiasme anak-anak.

“Kami datang untuk berbagi ilmu tapi justru kami yang mendapat pelajaran, anak-anak di sini punya semangat yang luar biasa, mereka hanya butuh sedikit ruang dan dorongan,” katanya terharu.

Kegiatan berlangsung interaktif, anak-anak diajak bermain kuis tentang energi. Menonton video edukasi mengenai migas dan energi baru. Hingga melakukan permainan kelompok tentang pentingnya menjaga lingkungan. Beberapa siswa bahkan diajak maju ke depan untuk mempraktikkan pidato singkat. Tawa riuh dan tepuk tangan bergema menandai kelas yang biasanya hening kini berubah menjadi arena penuh keceriaan.

PEN 8.0 bukan sekadar membawa modul pelajaran tambahan. Melainkan juga menanamkan nilai-nilai yang penting bagi pembentukan karakter anak Bangsa.

Materi yang diajarkan mencakup berbagai hal, mulai dari industri migas dan bisnis Pertamina, energi baru terbarukan (EBT), budaya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) hingga etika bermedia sosial. Semua disampaikan dengan bahasa sederhana melalui cerita, gambar bahkan permainan.

Di salah satu kelas relawan mengajak anak-anak menuliskan cita-cita mereka di kertas warna-warni. Lalu kertas itu ditempel di papan besar bertuliskan “Ruang Mimpi Aksha”. Ada yang menulis ingin jadi dokter, guru, polisi, bahkan presiden.

Seorang anak perempuan menulis: “Aku ingin jadi orang yang bisa menemukan energi baru untuk Indonesia.” Kalimat sederhana itu sontak membuat para relawan terdiam sesaat, lalu memberikan tepuk tangan panjang.

Selain itu, PEN 8.0 juga menanamkan kesadaran ekologis sejak dini. Anak-anak diajak memahami bahwa energi harus digunakan secara bijak, listrik harus dihemat, dan lingkungan harus dijaga. Di SDN 003 Lepin misalnya, relawan mengajak siswa membuat poster sederhana bertuliskan “Matikan Lampu Jika Tidak Digunakan” atau “Hemat Energi, Selamatkan Bumi”.

Nilai-nilai kepemimpinan juga diajarkan melalui permainan kelompok. Anak-anak belajar bekerja sama, berbagi peran, dan mendukung teman yang maju ke depan. Semua itu dilakukan dengan cara menyenangkan. Sehingga pesan yang disampaikan benar-benar melekat dalam ingatan mereka.

Bagi Pertamina, momen ini bukan hanya soal memberikan edukasi tetapi juga menyalakan kepercayaan diri anak-anak. Bahwa mereka mampu, mereka berharga dan mereka punya masa depan gemilang jika mau terus belajar dan berusaha.

Di balik keceriaan anak-anak, PEN 8.0 menyimpan pesan besar tentang peran strategis Pertamina dalam membangun bangsa.

Tema “Energi untuk Negeri: Anak Hebat, Indonesia Kuat” menjadi bukti bahwa energi tidak hanya soal kilang, pipa, dan BBM, tetapi juga tentang manusia, generasi, dan masa depan.

Sebagai perusahaan energi Nasional, Pertamina memegang peran penting dalam menjaga ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi. Namun, Pertamina juga sadar bahwa pembangunan Bangsa tidak bisa hanya bertumpu pada infrastruktur dan industri. Pendidikan adalah fondasi utama tanpa generasi muda yang cerdas dan berdaya saing, ketahanan energi tidak akan berarti banyak.

Melalui PEN 8.0, Pertamina ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia memiliki akses pengetahuan, motivasi, dan ruang untuk bermimpi. Di Dumai hal ini menjadi semakin relevan karena Kota ini merupakan salah satu pusat energi Nasional. Dengan mendekatkan anak-anak pada dunia energi, Pertamina seakan berkata.

“Kilang ini bukan hanya untuk Negeri hari ini, tapi juga untuk masa depan kalian semua.”

Tidak mengherankan jika General Manager PT KPI Unit Dumai, Iwan Kurniawan menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari strategi besar Pertamina dalam mendukung pembangunan manusia.

“Kami ingin memastikan bahwa selain menghadirkan energi untuk Negeri, kami juga menyalakan energi semangat bagi generasi penerus karena merekalah yang kelak akan melanjutkan estafet pembangunan Bangsa,” sampainya dalam kunjungan pelaksanaan PEN 8.0.

Program ini juga sejalan dengan semangat peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI. Jika para pendiri Bangsa dahulu berjuang dengan bambu runcing dan semangat kebangsaan. Maka anak-anak generasi sekarang berjuang dengan ilmu pengetahuan, keterampilan dan karakter. Pertamina melalui PEN hadir untuk menjadi bagian dari perjuangan itu.

Di balik semarak kegiatan yang penuh tawa dan semangat, PEN 8.0 sejatinya menyimpan makna besar dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Pertamina merancang program ini tidak hanya sebagai kegiatan sosial biasa. Tetapi sebagai upaya nyata mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Pertama PEN 8.0 berkontribusi pada SDG ke-4: Pendidikan Berkualitas. Dengan menghadirkan relawan sebagai pengajar, memberikan materi inspiratif hingga menyalurkan bantuan perlengkapan belajar. Pertamina memastikan anak-anak memiliki akses pada pendidikan yang lebih inklusif dan bermutu.

Kedua program ini juga mendukung SDG ke-8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan menanamkan semangat belajar, keterampilan komunikasi, serta kesadaran ekologis sejak dini. PEN 8.0 membantu mencetak calon generasi produktif yang siap menghadapi dunia kerja di masa depan.

Lebih jauh, tema besar “Aksha” (Ruang) memiliki hubungan erat dengan SDGs. Ruang yang dimaksud bukan hanya ruang kelas tetapi juga ruang kesempatan, ruang partisipasi, dan ruang untuk menjaga bumi. Anak-anak diberi ruang untuk berani bermimpi tetapi juga diajarkan untuk tidak melupakan tanggung jawab menjaga lingkungan. Dengan begitu, pembangunan tidak hanya mengejar pertumbuhan tetapi juga keberlanjutan.

Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam, bukan hanya bagi siswa tetapi juga guru, orang tua hingga relawan.

Ismailof, Kepala Sekolah SDS 03 YKPP menuturkan rasa terima kasihnya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada General Manager PT KPI Unit Dumai dan seluruh jajaran Pertamina, kehadiran PEN 8.0 ini memberikan warna baru dalam proses belajar, snak-anak bukan hanya mendapat ilmu tetapi juga motivasi yang membangkitkan semangat mereka,” imbuhnya bangga.

Seorang guru dari SDN 011 Bukit Timah, Rahayu bahkan menyebut program ini sebagai momen bersejarah.

“Anak-anak disini jarang sekali mendapat kesempatan bertemu langsung dengan orang-orang profesional yang bekerja di perusahaan besar, kehadiran relawan Pertamina memberi mereka inspirasi bahwa siapa pun bisa sukses asal mau belajar.” ujarnya.

Dari sisi siswa, pengalaman ini menjadi cerita tak terlupakan. Rafli yang bercita-cita menjadi insinyur berkata dengan lantang, “Kalau besar nanti saya ingin kerja di Pertamina, supaya bisa bikin listrik dari tenaga angin.” ucapan polos itu disambut tawa hangat para relawan.

Bagi para relawan sendiri PEN 8.0 adalah panggilan hati, Agus Saputra salah satu pekerja Kilang Dumai yang ikut mengajar mengatakan.

“Ketika melihat anak-anak berani maju ke depan kelas untuk bicara, rasanya semua lelah hilang, kami merasa apa yang kami lakukan benar-benar bermanfaat.” ucap Agus Saputra dengan raut senang.

Meski PEN 8.0 telah sukses digelar, perjalanan tentu tidak boleh berhenti disini. Banyak pihak berharap program ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak sekolah, khususnya di daerah-daerah terpencil.

General Manager PT KPI Unit Dumai, Iwan Kurniawan, menegaskan komitmen perusahaan untuk melanjutkan program ini.

“Kami ingin PEN tidak hanya menjadi agenda tahunan tetapi juga gerakan berkelanjutan, kami ingin lebih banyak sekolah merasakan manfaatnya agar semakin banyak anak-anak Indonesia yang berani bermimpi besar,” katanya.

Senada, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Dumai, Agustiawan menambahkan penjelasan.

“Kolaborasi antara perusahaan, guru, siswa, dan masyarakat harus terus diperkuat, pendidikan adalah tanggung jawab bersama, Pertamina siap menjadi mitra strategis dalam upaya memajukan generasi bangsa.” sampainya.

Harapan serupa juga datang dari orang tua murid, Siti Aminah ibu dari salah satu siswa SDN 022 Jaya Mukti mengaku sangat terharu.

"Anak saya pulang sekolah bercerita dengan semangat bahwa ia ingin jadi guru sains, saya melihat matanya berbinar dan saya berharap kegiatan seperti ini bisa sering dilakukan karena dampaknya luar biasa.”

Sore menjelang ketika para relawan mulai berpamitan, anak-anak berlari mengejar. Melambaikan tangan sambil berteriak. “Terima kasih kakak Pertamina sampai jumpa," teriak anak-anak gembira.

Beberapa bahkan tak rela melepas genggaman tangan relawan yang sudah mereka anggap sebagai kakak baru.

Di halaman sekolah yang sederhana, tersisa jejak-jejak tawa dan semangat. Papan “Ruang Mimpi Aksha” kini penuh warna dipenuhi kertas-kertas kecil yang berisi cita-cita anak Negeri. Dari ruang kelas sederhana itu lahir mimpi-mimpi besar yang kelak akan mengisi panggung Indonesia dimasa hadapan.

Pertamina telah membuktikan bahwa energi bukan hanya soal kilang, pipa, dan mesin raksasa. Energi juga hadir dalam bentuk semangat, literasi, dan mimpi anak-anak. Dari Dumai hingga Sungai Pakning, PEN 8.0 telah menyalakan api kecil di hati generasi muda. Api yang kelak akan tumbuh menjadi obor besar untuk menerangi masa depan Bangsa.

Dengan semangat “Energi untuk Negeri: Anak Hebat, Indonesia Kuat,” Pertamina tidak hanya menghadirkan energi untuk hari ini. Tetapi juga menyiapkan energi bagi masa depan, energi itu lahir dari ruang kelas sederhana. Dari tawa anak-anak, dari tangan-tangan kecil yang berani bermimpi. Dari Dumai energi itu kini menjalar ke seluruh Negeri, menegaskan bahwa Indonesia akan kuat karena anak-anaknya hebat.***

Tags

Terkini