DUMAI - Sertu Sutarno, Babinsa Kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur, Koramil 01/Dumai, melaksanakan pemantauan dan pendampingan terhadap peternak kambing serta mensosialisasikan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jalan Sukaramei, RT 22, Kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur, (15/3).
Kegiatan ini merupakan salah satu strategi penanganan PMK yang dilakukan secara masif untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut di wilayah binaan.
Dalam sosialisasi tersebut, Sertu Sutarno menekankan pentingnya menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak.
"Kami mengimbau para peternak untuk rutin membersihkan kandang, menjaga asupan pakan ternak, dan selalu memperhatikan kondisi kesehatan hewan agar terhindar dari PMK," ujarnya saat berbincang dengan pemilik ternak, Ginarto atau yang akrab disapa Sukin.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa PMK dapat menular dengan cepat dan berdampak besar bagi para peternak.
"Penyakit ini bisa menyebar melalui udara, kontak langsung, atau peralatan yang digunakan bersama. Oleh karena itu, perlu langkah pencegahan seperti desinfeksi rutin dan pembatasan akses ke kandang," tambahnya.
Sertu Sutarno juga mengingatkan agar peternak segera melapor jika menemukan gejala PMK pada hewan ternaknya.
"Gejala PMK meliputi luka pada mulut dan kuku, air liur berlebihan, serta sulit makan. Jika ada tanda-tanda seperti ini, segera laporkan agar bisa ditangani dengan cepat," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Babinsa juga memberikan motivasi kepada peternak agar tetap semangat dalam beternak.
"Jangan panik dengan isu PMK, yang penting kita tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menjaga ternak tetap sehat," ujarnya.
Dari hasil pemantauan dan pemeriksaan yang dilakukan, ternak milik Ginarto dinyatakan dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit PMK.
"Alhamdulillah, setelah kami cek bersama, ternak di sini dalam kondisi baik dan sehat. Semoga tetap terjaga dengan baik," kata Sertu Sutarno.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peternak semakin memahami bahaya PMK dan dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan ternak mereka. Babinsa juga berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan sosialisasi guna memastikan wilayah binaan tetap bebas dari PMK.***