DUMAI - Sudah jadi tradisi umat Kristen etnik Batak terutama Tapanuli Utara, mengadakan ibadah dan pesta syukuran akhir tahun. Sekumpulan umat Kristen etnik Batak yang bertinggal diam di suatu wilayah menamakan dirinya "Parsahutuon", yang mengandung arti ikatan persaudaraan (KK) se lingkungan atau se wilayah. Lingkungan dimaksud biasanya terdiri dari satu RT atau beberapa RT. Tergantung kesepakatan AD/ART, berapa jumlah RT dan batasan jumlah KK yang bisa bergabung di dalam Parsahutuon.
Parsahutuon juga mengadakan ibadah rutin tiap bulan dan pada bulan terakhir setiap tahun mengadakan ibadah sekaligus pesta syukuran (Pesta Bona Taon).
Nah.., Pesta Bona Taon juga jadi agenda rutin Parsahutuon II⁵ yang beranggotakan 52 KK. Paguyuban Parsahutuon II⁵ itu sendiri berada di Kelurahan Bukit Batrem Kecamatan Dumai Timur, tepatnya di Bukit Batrem II dan merupakan Parsahutuon yang ke-5 dari 6 Parsahutuon di lingkungan RT 12, 13 dan 14. Di Kota Dumai, 90-an paguyuban Parsahutuon tersebar di 7 kecamatan berada dalam pembinaan "Ikatan Keluarga Masyarakat Batak Dumai (IKMBD)".
Minggu (8/12/2024), Parsahutuon II⁵ yang di Ketua i oleh J. Simanjuntak (Pak Maudi) itu rayakan akhir tahun 2024 dengan ibadah dan pesta syukuran.
Ibadah diisi dengan menyanyikan lagu (Marende) pujian berbahasa daerah dilanjutkan mendengar khotbah yang disampaikan Pdt. T. Sitinjak (Pak Keren). Khotbah diambil dari bacaan Alkitab Mazmur 23 : 1 - 6.
"TUHAN, gembalaku yang baik. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau beserta ku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa", demikian isi suratan Mazmur 23 : 1 - 6.
Pertengahan ibadah juga diisi dengan pemberian persembahan oleh para umat/jemaat. Ibadah itu sendiri dipimpin oleh Inang Boru Nababan (Mak Leo).
Usia ibadah ditutup dengan doa berkat oleh Pdt. Tigor Sitinjak, tibalah acara puncak yaitu pesta sukacita seluruh pengurus dan anggota bersama anak-anak.
Pesta sukacita merupakan penampilan budaya tarian daerah Tortor, dimana dalam setiap penampilannya terdiri dari 2 sisi penari. Sisi pertama merupakan barisan penerima sumbangan dan sisi kedua barisan anggota Parsahutuon sebagai penabur sumbangan.
Setiap penampilan Tortor yang diiringi musik keyboard, tagading dan suling hasapi (kecapi), barisan pemberi dan penerima sumbangan akan menari kegirangan sambil meliuk-liuk sesuai hentakan musik. Barisan penerima sumbangan makin tampak manis dikarenakan kain tenun tangan ulos menggantung di bahu kanan. Barisan penerima sumbangan setiap penampilan Tortor juga berurutan dan terbatas hanya 10 orang saja. Dimulai dari barisan Penasehat, Pengurus Harian, kaum ibu, Parhobas hingga anak-anak.
Hasil sumbangan dari setiap penampilan Tortor akan dikutip dan digunakan untuk mengisi kas perbendaharaan Parsahutuon. Dua orang petugas yaitu Ny. boru Simamora dan Ny. boru Nababan siap melayani penukaran uang.
Angin sepoi-sepoi siang menjelang sore hari mengiringi penampilan Tortor. Disinilah semua pengurus, anggota dan anak-anak akan menari dengan menampilkan berbagai gaya tarian Batak nya. Sepuluh jari kedua tangan posisi diatas bahu kiri kanan atau didepan dada sambil memegang sumbangan dengan ekspresi wajah tersenyum, siap diserahkan ke jari-jari tangan barisan penerima. Semuanya larut bersukacita, selain karena hentakan musik tarian Tortor, tapi juga karena ungkapan syukur, bahwa hingga bulan ke-12 tahun 2024 itu, seluruh anggota Parsahutuon II⁵ bisa melewatinya tanpa kurang suatu apapun. Suka duka selama menjalani tahun 2024, berhasil dipikul bersama seluruh anggota Parsahutuon.
Diakhir pesta Tortor, Sekretaris P. Hasibuan dan Bendahara N Marbun menyampaikan laporannya sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus.
"Dikesempatan ini saya berterimakasih kepada seluruh anggota, pengurus dan penasehat Parsahutuon II⁵ yang telah turut menyukseskan acara kita hari ini. 365 hari sudah kita menjalani tahun ini, sukacita dan dukacita kita tanggung bersama. Ada banyak pelajaran yang kita petik dari ragam peristiwa yang kita jalani. Jadi harapan kita semua, agar tahun 2025 kita semua semakin kompak dan makin diberkati. Sekali lagi, terimakasih Tuhan Yesus memberkati kita sekalian", ungkap Ketua J. Simanjuntak (Pak Maudi) didampingi Sekretaris P Hasibuan dan Bendahara N Marbun.
Untuk diketahui, persiapan pesta syukuran sudah dimulai sejak Sabtu sore kemarin nya, dengan pendirian kerangka kayu sebagai sandaran atap terpal. Kaum ibu juga tak mau ketinggalan dengan persiapan bumbu yang akan dimasak keesokan harinya. Minggu pukul 05.00 WIB, Parhobas (Rewang) sudah mulai memasak makanan untuk pesta. Untuk persiapan pesta, seorang anggota Parsahutuon yaitu, P Simamora br. Sihombing (Pak Elsa) ditunjuk sebagai koordinator Parhobas.
Matahari mulai terbenam ketika Pesta Bona Taon ditutup dengan ekspresi wajah sukacita seluruh yang hadir. Malam pun mulai menyelimuti Bukit Batrem tatkala seluruh anggota kembali ke haribaan masing-masing.
Selamat tinggal 2024, selamat datang 2025 ..!! Semangat baru dan harapan baru sangat kami impikan.(Es)